Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kecurangan Ujian Nasional Di Bawean

Kecurangan Ujian Nasional Di Bawean

Posted by Media Bawean on Senin, 30 Juni 2008

Media Bawean, 30 Juni 2008

Ketua Yayasan Islamiyah Tambak, H. Ali Dhofir memberikan penjelasan lengkap tentang 2 siswa SMA Islamiyah yang tidak lulus UN 2008.

Menurut H. Ali Dhofir, menyatakan "Ketidaklulusan 2 siswa SMA Islamiyah merupakan resiko bagi mereka yang tidak memiliki kesiapan UN, karena kami mengharamkan guru untuk memberikan jawaban atau berbuat curang," katanya.

"Sedangkan persoalan UN di Bawean pada hari pertama guru-guru selesai ujian kumpul di kantor membahas soal ujian yang tidak bisa dimasukkan ke amplop," jelas H. Ali Dhofir mantan DPRD Gresik 1999-2004.


"Hari kedua UN guru-guru pengawas dari Islamiyah lebih waspada, setelah dikrek dengan kuku pada amplop ternyata lilin yang menempel. Setelah lilin dikrek, ternyata lem amplop UN tersebut tidak berfungsi dan tidak menempel," terang Ali Dhofir.

"Pelaksanaan ujian berikutnya, pengawas dari islamiyah membawa lem sendiri, setelah dikrek dan dilem ternyata ada kepala sekolah yang tidak terima," ujarnya.

"Setelah pengumuman ternyata ada murid Islamiyah 2 tidak lulus, ada beberapa guru yang menangis, saya katakan ini adalah korban dari ketidakjujuran. Berarti bagi mereka yang tidak melakukan kejujuran berarti pembohongan pada murid dan negara," terang Ali Dhofir.

Setelah media bawean menanyakan tujuan amplop dilem, Ali Dhofir menjawab," Untuk apa diberi lilin, kalau tidak untuk dibuka kembali," Ali Dhofir balik bertanya.

UN di Bawean menurut Ali Dhofir sangat diragukan sekali kelulusannya, "Coba dilihat SMAN Manyar masih ada 1 yang tidak lulus, sedangkan di MAN Gresik ada 4 tidak lulus. Di Bawean ternyata lulus 100%, terkecuali dari SMA Islamiyah 2 anak," tambah Ali Dhofir. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean