Media Bawean, 28 September 2008
Sumber : Berita Jatim
Reporter : Hardy
Gresik - Setelah menemukan 300 gelondong kayu, Polres Gresik kembali menemukan 100 gelondong kayu berjenis meranti campuran, di perairan Pulau Bawean.
Idik Unit Tipiter Reskrim Polres Gresik memastikan kayu-kayu tersebut adalah tumpahan dari Kapal tongkang Taqboot Fransiscus DSG 41 asal PT Pingang Karya Mandiri jalan Merapi no 6 Bukit Hindu Palangkaraya, Kalteng dengan tujuan PT Agung Kharisma Jaya Abadi di jalan Margomuluyo Indah 1 no 10 Surabaya.
Dari keterangan yang dihimpun beritajatim.com, kapal itu bermuatan 1.264 batang atau gelondong setara dengan 1.741 60 m3. Dalam perjalanan kapal itu tersapu ombak dan jatuh ke laut, kini sisa kayu dalam muatan sebanyak 187 batang.
Hal ini pun dibenarkan Kapolres Gresik AKBP R Nurhadi Yuwono. Namun, terkait hal ini pihaknya masih belum bisa memastikan apakah kayu tersebut hasil dari illegal logging atau bukan. "Kita masih selidiki apakah kayu tersebut ilegal atau tidak," katanya kepada beritajatim.com, Rabu (28/9/2008).
Oleh sebab itu, untuk menyelidiki lebih lanjut, pihaknya mengaku tidak menutup kemungkinan bila akan mengirim anak buahnya ke Palangkaraya untuk menelusuri asal usul kayu tersebut.(ard/bj0)
Reporter : Hardy
Gresik - Setelah menemukan 300 gelondong kayu, Polres Gresik kembali menemukan 100 gelondong kayu berjenis meranti campuran, di perairan Pulau Bawean.
Idik Unit Tipiter Reskrim Polres Gresik memastikan kayu-kayu tersebut adalah tumpahan dari Kapal tongkang Taqboot Fransiscus DSG 41 asal PT Pingang Karya Mandiri jalan Merapi no 6 Bukit Hindu Palangkaraya, Kalteng dengan tujuan PT Agung Kharisma Jaya Abadi di jalan Margomuluyo Indah 1 no 10 Surabaya.
Dari keterangan yang dihimpun beritajatim.com, kapal itu bermuatan 1.264 batang atau gelondong setara dengan 1.741 60 m3. Dalam perjalanan kapal itu tersapu ombak dan jatuh ke laut, kini sisa kayu dalam muatan sebanyak 187 batang.
Hal ini pun dibenarkan Kapolres Gresik AKBP R Nurhadi Yuwono. Namun, terkait hal ini pihaknya masih belum bisa memastikan apakah kayu tersebut hasil dari illegal logging atau bukan. "Kita masih selidiki apakah kayu tersebut ilegal atau tidak," katanya kepada beritajatim.com, Rabu (28/9/2008).
Oleh sebab itu, untuk menyelidiki lebih lanjut, pihaknya mengaku tidak menutup kemungkinan bila akan mengirim anak buahnya ke Palangkaraya untuk menelusuri asal usul kayu tersebut.(ard/bj0)
Posting Komentar