Sudah dua hari, kami menunaikan ibadah puasa ramadhan di Pulau Bawean. Kesan yang dapat kami tulis, yaitu sempurnanya menunaikan ibadah puasa dengan dukungan penuh dari semua masyarakat Bawean. Tidak ada warung buka diseluruh tempat, tidak seperti halnya di Gresik yang masih ramai warung dibuka dengan pakai penutup.
Sedangkan ditempat umum tidak terlihatnya orang merokok(diluar). Ini merupakan bukti kongkrit bahwa Pulau Bawean adalah pulau agamis dan pantas mendapat gelar, seperti serambi madinah ataupun lainnya.
Di siang hari nampak dijalan raya yang sepi dari keramaian dibanding sebelum bulan puasa. Warga lebih memilih istirahat dalam rumah, daripada diluaran. Keramaian baru nampak saat menjelang buka puasa. Warga sibuk membeli makanan untuk persiapan buka puasa.
Sedangkan malam nampak kerukunan warga di Bawean melaksankan shalat taraweh berjamaah di majid dan mushollah. Setelahnya terdengar banyak suara lantunan ayat suci al-Qur'an di masjid dan mushollah. Ini membuktikan warga Bawean masih mempertahankan nilai-nilai agama masih kuat. (bst)
Sedangkan ditempat umum tidak terlihatnya orang merokok(diluar). Ini merupakan bukti kongkrit bahwa Pulau Bawean adalah pulau agamis dan pantas mendapat gelar, seperti serambi madinah ataupun lainnya.
Di siang hari nampak dijalan raya yang sepi dari keramaian dibanding sebelum bulan puasa. Warga lebih memilih istirahat dalam rumah, daripada diluaran. Keramaian baru nampak saat menjelang buka puasa. Warga sibuk membeli makanan untuk persiapan buka puasa.
Sedangkan malam nampak kerukunan warga di Bawean melaksankan shalat taraweh berjamaah di majid dan mushollah. Setelahnya terdengar banyak suara lantunan ayat suci al-Qur'an di masjid dan mushollah. Ini membuktikan warga Bawean masih mempertahankan nilai-nilai agama masih kuat. (bst)
Posting Komentar