Media Bawean, 8 Desember 2008
Sumber : KABARPEMILU.COM
Sekretaris DPC PDIP Gresik, Drs. Hepni meneken kontrak politik sekolah gratis dengan konstituennya di daerah pemilihan Bawean, malam ini (Sabtu, 22/11) pukul 19. 30 wib. Penandatangan kontrak politik itu berlangsung digelar di kantor DPC PDIP Gresik Jl. Jaksa Agung ini dihadiri puluhan perwakilan dari paguyuban penyelenggara pendidikan pulau Bawean.
"Saya siap membiayai siswa yang berprestasi hingga ke perguruan tinggi," ujar Hepni di sela-sela acara tersebut.
Menurut Hepni kontrak politik itu bukan atas permintaan pribadinya yang mencalonkan caleg dari dapil Kecamatan Sangkapura dan Tambak pulau Bawean, melainkan konstituennya yang meminta agar dirinya berkomitmen terhadap pendidikan. Dalam kontrak politik itu spiritnya adalah bersama-sama memajukan kualitas pendidikan di Bawean.
Selain itu lanjut Hepni, pihaknya juga akan memperjuangkan anggaran pendidikan di pulau Bawean, karena selama ini lembaga pendidikan di Bawean kurang di perhatikan pemerintah daerah, dia contohkan dari APBD Gresik sekitar Rp. 888, 88 miliar itu, ternyata untuk anggaran pendidikan Bawean hanya Rp. 50 juta per tahun, untuk dua kecamatan di pulau tersebut, padahal banyak infrastruktur pendidikan seperti bangunan sekolah banyak yang tidak layak pakai karena kurangnya anggaran pendidikan tersebut.
"Kalau saya terpilih menjadi anggota dewan nanti saya akan perjuangkan anggaran pendidikan di Bawean minimal Rp. 300 juta per tahun agar pendidikan disana bisa maju dan tidak ketinggalan dengan kecamatan lain di Gresik," tambahnya.
Alumnus Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah ini melanjutkan program kampanye menghadapi pemilu 2009 ini juga akan menggarap TKI (Tenaga Kerja Indonesia) asal Bawean yang bekerja di negeri jiran Malaysia dan Singapura.
"Jumlah TKI asal Bawean di Malaysia dan Singapura lebih dari 20 ribu orang, mereka nanti pada saat pemilu 2009 semuanya akan saya suruh pulang untuk memilih saya, karena keluarga saya juga banyak di sana," tambahnya.
Anggota Gapensi Gresik ini juga berjanji akan menyelesaikan proyek mangkrak di pulau Bawean seperti pembangunan lapter (lapangan terbang) yang sudah tiga tahun ini belum juga ada kejelasan kapan selesainya, masalah listrik di Bawean, tambah Hepni juga menjadi agenda programnya.
"Listrik di Bawean itu mahal, kita harus perjuangkan bekerjasama dengan PLN agar memberikan subsidi kepada warga, ya paling tidak PLN bisa memberikan keringanan kepada warga dalam membayar listriknya," tambahnya.
Sementara itu Fauzan salah seorang guru swasta yang hadir, mengatakan caleg PDIP, Hepni diharapkan bisa memperjuangkan nasib guru honorer Bawean yang banyak belum diangkat, padahal mereka sudah mengabdi 5 tahun hingga 7 tahun.
"Saya tidak ingin Pak Hepni kalau sudah berhasil menjadi anggota dewan nanti sama seperti anggota dewan hasil pemilu 2004, mereka yang menjadi dewan dari Bawean itu tidak amanah dan mengecewakan masyarakat Bawean," ungkap Fauzan. 9/yan/kp004
Posting Komentar