Media Bawean, 18 Januari 2009
Sumber : SURYA
GRESIK | SURYA Online - Adminitratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, menerapkan sistem buka tutup aktivitas pelayaran, menyusul masih belum normalnya kondisi gelombang laut di perairan Gresik (laut Jawa), akibat cuaca buruk.
Humas Adpel Gresik, Budiyasto Nugroho mencontohkan, Sabtu (17/1) siang, aktivitas penyeberangan Gresik-Bawean sempat dibuka, karena Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya menginformasikan gelombang laut berada di kisaran dua meteran. Meski pelayaran diperbolehkan, namun masih perlu waspada, Minggu (18/1).
“Stasiun Meteorologi Juanda sempat memperbolehkan membuka akses penyeberangan, karena gelombang yang sebelumnya mencapai hampir empat meter mulai turun dua meteran, tapi masih harus waspada,” katanya.
Namun kondisi itu berubah, Sabtu (17/1) petang, akses pelabuhan kembali ditutup, karena kondisi cuaca mulai berubah dengan gelombang setinggi tiga meteran.
Sampai kapan akan diberlakukan sistem buka tutup, lanjut Budi, pihaknya belum bisa memastikan, karena kendali aktivitas pelayaran tergantung dari prakiraan cuaca analisa Stasiun Meteorologi Juanda. Namun biasanya gelombang kembali normal sampai awal Februari nanti.
“Kita hanya ‘manut’ (turut) apa kata prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Juanda. Kalau diperbolehkan berlayar kita akan buka akses pelayaran, namun jika tidak aman kami tetap tidak akan memaksa membuka akses pelayaran. Ini demi keselamatan bersama,” katanya menegaskan.
Setelah hampir sembilan hari sejak Jumat (9/1) ditutup, tampak sejumlah penumpang yang mengantre di loket layanan penyeberangan Gresik-Bawean. Namun meski begitu semua penumpang bisa terlayani.
“Jumlah penumpang masih dalam batas kewajaran, agak banyak karena mungkin perjalanan mereka sempat tertunda lantaran ditutupnya akses pelabuhan. Pada hari pertama dibuka saja ada sebanyak 117 penumpang yang diangkut kapal Exspres Bahari dengan kapasitas angkut 343 penumpang,” kata Budi menambahkan.
Menurutnya, jika gelombang membaik maka hari ini (18/1), kapal Dharma Kartika akan diberangkatkan untuk mengangkut penumpang dan barang.
“Dengan kapasitas angkut 700-an setidaknya bisa melayani penumpang dan pengiriman barang ke Bawean, menyusul minimnya ketersediaan sembako di Bawean menyebabkan naiknya harga sembako di pasaran,” katanya. ant
Sumber : SURYA
GRESIK | SURYA Online - Adminitratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, menerapkan sistem buka tutup aktivitas pelayaran, menyusul masih belum normalnya kondisi gelombang laut di perairan Gresik (laut Jawa), akibat cuaca buruk.
Humas Adpel Gresik, Budiyasto Nugroho mencontohkan, Sabtu (17/1) siang, aktivitas penyeberangan Gresik-Bawean sempat dibuka, karena Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya menginformasikan gelombang laut berada di kisaran dua meteran. Meski pelayaran diperbolehkan, namun masih perlu waspada, Minggu (18/1).
“Stasiun Meteorologi Juanda sempat memperbolehkan membuka akses penyeberangan, karena gelombang yang sebelumnya mencapai hampir empat meter mulai turun dua meteran, tapi masih harus waspada,” katanya.
Namun kondisi itu berubah, Sabtu (17/1) petang, akses pelabuhan kembali ditutup, karena kondisi cuaca mulai berubah dengan gelombang setinggi tiga meteran.
Sampai kapan akan diberlakukan sistem buka tutup, lanjut Budi, pihaknya belum bisa memastikan, karena kendali aktivitas pelayaran tergantung dari prakiraan cuaca analisa Stasiun Meteorologi Juanda. Namun biasanya gelombang kembali normal sampai awal Februari nanti.
“Kita hanya ‘manut’ (turut) apa kata prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Juanda. Kalau diperbolehkan berlayar kita akan buka akses pelayaran, namun jika tidak aman kami tetap tidak akan memaksa membuka akses pelayaran. Ini demi keselamatan bersama,” katanya menegaskan.
Setelah hampir sembilan hari sejak Jumat (9/1) ditutup, tampak sejumlah penumpang yang mengantre di loket layanan penyeberangan Gresik-Bawean. Namun meski begitu semua penumpang bisa terlayani.
“Jumlah penumpang masih dalam batas kewajaran, agak banyak karena mungkin perjalanan mereka sempat tertunda lantaran ditutupnya akses pelabuhan. Pada hari pertama dibuka saja ada sebanyak 117 penumpang yang diangkut kapal Exspres Bahari dengan kapasitas angkut 343 penumpang,” kata Budi menambahkan.
Menurutnya, jika gelombang membaik maka hari ini (18/1), kapal Dharma Kartika akan diberangkatkan untuk mengangkut penumpang dan barang.
“Dengan kapasitas angkut 700-an setidaknya bisa melayani penumpang dan pengiriman barang ke Bawean, menyusul minimnya ketersediaan sembako di Bawean menyebabkan naiknya harga sembako di pasaran,” katanya. ant
Posting Komentar