Media Bawean, 13 April 2009
Sumber : Antara Jatim
Pulau Bawean, Jatim - Para nelayan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhenti melakukan aktivitasnya di laut, menyusul kondisi cuaca yang tidak menentu selama sepekan terakhir.
"Cuaca masih tidak menentu, kadang-kadang datang gelombang tinggi secara tiba-tiba," kata Kamus (45), nelayan asal Dusun Pamona, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Senin.
Menurut dia, kondisi itu sering membahayakan nelayan. Apalagi belum lama ini sebuah kapal pencari ikan tenggelam di Laut Jawa dan para nelayan yang semuanya berasal dari Pulau Bawean itu ditemukan terdampar di Pantai Brondong, Kabupaten Lamongan.
"Selain cuaca, sekarang ini memang belum musim ikan. Nanti kalau sudah memasuki Juni, baru musim ikan," kata Saleh (52), nelayan asal Pamona lainnya menambahkan.
Kini para nelayan di Pulau Bawean menghabiskan waktunya dengan memperbaiki perahu dan jaring ikan yang akan dipergunakannya saat musim ikan nanti.
Pemandangan seperti itu juga terlihat di (Pulau) Gili Timur dan Gili Barat. Sejumlah perahu nelayan di kedua pulau yang mengapit Pulau Bawean itu, tampak bersandar di bibir pantai.
"Kalau pun ada di antara kami yang tetap mencari ikan, itu pun tidak sampai ke tengah. Paling-paling satu hingga dua mil saja dari garis pantai," kata Agung Abdullah (32), nelayan asal Gili Timur.
Hal itu juga dilakukan Nasir (37), nelayan asal Gili Barat. "Kalau kami berhenti sama sekali, dari mana kami bisa mendapatkan uang," katanya.
Kendati belum tentu bisa mendapatkan ikan, pria yang dikaruniai tiga orang anak itu tetap melakukan aktivitasnya di laut.
"Namanya juga ikhtiar, kalau dapat ikan ya syukur. Nggak dapat, juga nggak apa-apa," kata Nasir seraya menambahkan, dalam menjalankan aktivitasnya di laut dibutuhkan solar untuk mesin perahunya sebanyak 5 liter.
Sementara itu, akibat banyaknya para nelayan yang tidak melaut berpengaruh pada tingginya harga ikan. Ikan tongkol di Pasar Sangkapura saat ini dijual dengan harga berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per ekor.
Padahal kalau musim ikan, harganya hanya Rp10 ribu hingga Rp30 ribu untuk seekor ikan tongkol seukuran kaki orang dewasa.
M. Irfan Ilmie
Sumber : Antara Jatim
Pulau Bawean, Jatim - Para nelayan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhenti melakukan aktivitasnya di laut, menyusul kondisi cuaca yang tidak menentu selama sepekan terakhir.
"Cuaca masih tidak menentu, kadang-kadang datang gelombang tinggi secara tiba-tiba," kata Kamus (45), nelayan asal Dusun Pamona, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Senin.
Menurut dia, kondisi itu sering membahayakan nelayan. Apalagi belum lama ini sebuah kapal pencari ikan tenggelam di Laut Jawa dan para nelayan yang semuanya berasal dari Pulau Bawean itu ditemukan terdampar di Pantai Brondong, Kabupaten Lamongan.
"Selain cuaca, sekarang ini memang belum musim ikan. Nanti kalau sudah memasuki Juni, baru musim ikan," kata Saleh (52), nelayan asal Pamona lainnya menambahkan.
Kini para nelayan di Pulau Bawean menghabiskan waktunya dengan memperbaiki perahu dan jaring ikan yang akan dipergunakannya saat musim ikan nanti.
Pemandangan seperti itu juga terlihat di (Pulau) Gili Timur dan Gili Barat. Sejumlah perahu nelayan di kedua pulau yang mengapit Pulau Bawean itu, tampak bersandar di bibir pantai.
"Kalau pun ada di antara kami yang tetap mencari ikan, itu pun tidak sampai ke tengah. Paling-paling satu hingga dua mil saja dari garis pantai," kata Agung Abdullah (32), nelayan asal Gili Timur.
Hal itu juga dilakukan Nasir (37), nelayan asal Gili Barat. "Kalau kami berhenti sama sekali, dari mana kami bisa mendapatkan uang," katanya.
Kendati belum tentu bisa mendapatkan ikan, pria yang dikaruniai tiga orang anak itu tetap melakukan aktivitasnya di laut.
"Namanya juga ikhtiar, kalau dapat ikan ya syukur. Nggak dapat, juga nggak apa-apa," kata Nasir seraya menambahkan, dalam menjalankan aktivitasnya di laut dibutuhkan solar untuk mesin perahunya sebanyak 5 liter.
Sementara itu, akibat banyaknya para nelayan yang tidak melaut berpengaruh pada tingginya harga ikan. Ikan tongkol di Pasar Sangkapura saat ini dijual dengan harga berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per ekor.
Padahal kalau musim ikan, harganya hanya Rp10 ribu hingga Rp30 ribu untuk seekor ikan tongkol seukuran kaki orang dewasa.
M. Irfan Ilmie
Posting Komentar