Media Bawean, 27 Mei 2009
Sumber : Duta Masyarkat
GRESIK- Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) ke Pulau Bawean seakan tak mau dicegah. Meski pemerintah setempat telah melakukan penyemprotan (fogging), tetap saja ada saja warga yang menjadi korban.
Indah Aprilia, misalnya. Karena DBD, gadis belia 7 tahun ini terpaksa dibawa ke Gresik dengan naik kapal Ekpress Bahari 8B. "Saya curiga, anak saya digigit nyamuk demam berdarah saat berada di sekolahnya (SDN Tambak 1 Bawean, Red),"Kopral Mardiono, orang tua korban yang tinggal di Desa Pekalongan Kecamatan Tambak Bawean, kemarin.
Kecurigaan Mardiono terbit karena di sekolah tersebut sebelumnya ada yang terkena demam berdarah. "Apalagi, menurut dokter, trombosit anak saya sudah menunjuk angka 64.000, sehingga harus mendapatkan perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik," ungkapnya.
Mengetahui kejadian tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Sastro Soewito, yang waktu itu berada di Bawean untuk meresmikan gabungan kelompok tani Bawean, langsung melihat kondisi pasien penderita DBD.
Wabup juga langsung berkoordinasi dengan RSUD Ibnu Sina dan meminta rumah sakit tersebut serius merawat pasien DBD dari Bawean.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Ibnu Sina Gresik dr Dyah Widowati, mengatakan, pasien DBD dari Bawean telah dirawat dengan intensif. "Alhamdulillah, dia dinyatakan sembuh dan besok Rabu (hari ini, Red) sudah bisa pulang," tandas Widowati sembari mengatakan hingga saat ini masih ada empat pasien DBD tengah menjalani perawatan. (dik)
Sumber : Duta Masyarkat
GRESIK- Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) ke Pulau Bawean seakan tak mau dicegah. Meski pemerintah setempat telah melakukan penyemprotan (fogging), tetap saja ada saja warga yang menjadi korban.
Indah Aprilia, misalnya. Karena DBD, gadis belia 7 tahun ini terpaksa dibawa ke Gresik dengan naik kapal Ekpress Bahari 8B. "Saya curiga, anak saya digigit nyamuk demam berdarah saat berada di sekolahnya (SDN Tambak 1 Bawean, Red),"Kopral Mardiono, orang tua korban yang tinggal di Desa Pekalongan Kecamatan Tambak Bawean, kemarin.
Kecurigaan Mardiono terbit karena di sekolah tersebut sebelumnya ada yang terkena demam berdarah. "Apalagi, menurut dokter, trombosit anak saya sudah menunjuk angka 64.000, sehingga harus mendapatkan perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik," ungkapnya.
Mengetahui kejadian tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Sastro Soewito, yang waktu itu berada di Bawean untuk meresmikan gabungan kelompok tani Bawean, langsung melihat kondisi pasien penderita DBD.
Wabup juga langsung berkoordinasi dengan RSUD Ibnu Sina dan meminta rumah sakit tersebut serius merawat pasien DBD dari Bawean.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Ibnu Sina Gresik dr Dyah Widowati, mengatakan, pasien DBD dari Bawean telah dirawat dengan intensif. "Alhamdulillah, dia dinyatakan sembuh dan besok Rabu (hari ini, Red) sudah bisa pulang," tandas Widowati sembari mengatakan hingga saat ini masih ada empat pasien DBD tengah menjalani perawatan. (dik)
Posting Komentar