Media Bawean, 11 Mei 2009
Anggota DPRD Gresik komisi D sebanyak tujuh orang melakukan kunjungan hari ini (11/5) ke Kantor kecamatan, Puskesmas dan Kantor UPTD Kecamatan Sangkapura.
Di kantor kecamatan Sangkapura diterima Camat, Sekcam dan Kasi kecamatan Sangkapura. Dalam pertemuan tersebut, Komisi D DPRD Gresik yang menangani bidang Kesra dan Pendidikan langsung menanyakan penyaluran dana kematian terhadap warga di Kecamatan Sangkapura. Camat Sangkapura Suhaemi, SH. M.Si. menjelaskan dengan lengkap penyaluran dana kematian kepada warga di Sangkapura.
Menurut anggota DPRD Gresik Komisi D Thohirin kepada Media Bawean, mengatakan, "Tujuan kami kesini untuk mengetahui penyaluran dana kematian, ternyata penyalurannya sangat bagus dan tidak ada kendala tekhnis. Yang tidak mendapatkan dua desa seperti Bululanjang dan Sungairujing itupun karena soal kurang lengkapnya adminstrasinya," katanya.
Dari kantor kecamatan langsung menuju Puskesmas Sangkapura, dengan melakukan pertemuan dengan pegawai lengkap kesehatan Sangkapura. Saat pertemuan berlangsung, Dokter Syafik menjelaskan perkembangan dan kemajuan, serta kendala di Puskesmas Sangkapura. Diantaranya jumlah pasien dan pelayanan gratis puskesmas kepada masyarakat.
Menurut Dokter Syafik, menjawab pertanyaan komisi D tentang pasien demam berdarah di Puskesmas Sangkapura, mengatakan, "Selama ini pasein demam berdarah sangat sedikit, bila adapun itu adalah pasein dari luar yang masuk ke Pulau Bawean," katanya.
Nyeletok pertanyaan dari pegawai Puksesmas kepada komisi D DPRD Gresik, yaitu soal lauk pauk, minta jatah sepeda motor dinas, listrik 24 jam, jalan lingkar Bawean yang bagus dan genset di Puskesmas Sangkapura.
Pertanyaan yang menarik dari seorang pegawai Puskesmas,"Kenapa komisi D berkunjung ke Pulau Bawean disaat akan mengakhiri masa tugasnya sebagai anggota DPRD Gresik?, apakah nanti hasil pertemuan akan ditindaklanjuti oleh anggota dewan yang baru," katanya.
Menurut Nur Gholib menjawab pertanyaan peserta pertemuan, "Semua usulan akan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti kepada pihak berwenang, termasuk usulan nanti akan disampaikan kepada komisi sumber daya mineral tentang listrik dan komisi pembangunan untuk jalan," ujarnya.
Setelah di Puskesmas Sangkapura, anggota Komisi D melanjutkan kunjungannya ke kantor UPTD Pendidikan Sangkapura, dan diterima Abd. Aziz, S.Pd. MM. Pembahasan yang ditanyakan, yaitu berkaitan dengan penyaluran dana BOS dan dana UASBN di Sangkapura.
Abd. Aziz, S.Pd. MM, menjelaskan, "penyaluran dana BOS sudah dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang ada. Lebih lengkapnya seperti data laporan secara tertulis," ujarnya.
Sementara menurut A. Zainan, mengatakan,"Dengan adanya dana BOS, sekolah di Sangkapura sangat terbantukan untuk mengurangi beban SPP kepada siswa untuk sekolah swasta. Sedangkan kendala yang dihadapi yaitu penyaluran dana BOS dari APBD terkadang sering terlambat sampai tiga bulan, sedangkan penyaluran dana BOS APBN prosesnya sangat cepat," ujarnya. (bst)
Di kantor kecamatan Sangkapura diterima Camat, Sekcam dan Kasi kecamatan Sangkapura. Dalam pertemuan tersebut, Komisi D DPRD Gresik yang menangani bidang Kesra dan Pendidikan langsung menanyakan penyaluran dana kematian terhadap warga di Kecamatan Sangkapura. Camat Sangkapura Suhaemi, SH. M.Si. menjelaskan dengan lengkap penyaluran dana kematian kepada warga di Sangkapura.
Menurut anggota DPRD Gresik Komisi D Thohirin kepada Media Bawean, mengatakan, "Tujuan kami kesini untuk mengetahui penyaluran dana kematian, ternyata penyalurannya sangat bagus dan tidak ada kendala tekhnis. Yang tidak mendapatkan dua desa seperti Bululanjang dan Sungairujing itupun karena soal kurang lengkapnya adminstrasinya," katanya.
Dari kantor kecamatan langsung menuju Puskesmas Sangkapura, dengan melakukan pertemuan dengan pegawai lengkap kesehatan Sangkapura. Saat pertemuan berlangsung, Dokter Syafik menjelaskan perkembangan dan kemajuan, serta kendala di Puskesmas Sangkapura. Diantaranya jumlah pasien dan pelayanan gratis puskesmas kepada masyarakat.
Menurut Dokter Syafik, menjawab pertanyaan komisi D tentang pasien demam berdarah di Puskesmas Sangkapura, mengatakan, "Selama ini pasein demam berdarah sangat sedikit, bila adapun itu adalah pasein dari luar yang masuk ke Pulau Bawean," katanya.
Nyeletok pertanyaan dari pegawai Puksesmas kepada komisi D DPRD Gresik, yaitu soal lauk pauk, minta jatah sepeda motor dinas, listrik 24 jam, jalan lingkar Bawean yang bagus dan genset di Puskesmas Sangkapura.
Pertanyaan yang menarik dari seorang pegawai Puskesmas,"Kenapa komisi D berkunjung ke Pulau Bawean disaat akan mengakhiri masa tugasnya sebagai anggota DPRD Gresik?, apakah nanti hasil pertemuan akan ditindaklanjuti oleh anggota dewan yang baru," katanya.
Menurut Nur Gholib menjawab pertanyaan peserta pertemuan, "Semua usulan akan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti kepada pihak berwenang, termasuk usulan nanti akan disampaikan kepada komisi sumber daya mineral tentang listrik dan komisi pembangunan untuk jalan," ujarnya.
Setelah di Puskesmas Sangkapura, anggota Komisi D melanjutkan kunjungannya ke kantor UPTD Pendidikan Sangkapura, dan diterima Abd. Aziz, S.Pd. MM. Pembahasan yang ditanyakan, yaitu berkaitan dengan penyaluran dana BOS dan dana UASBN di Sangkapura.
Abd. Aziz, S.Pd. MM, menjelaskan, "penyaluran dana BOS sudah dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang ada. Lebih lengkapnya seperti data laporan secara tertulis," ujarnya.
Sementara menurut A. Zainan, mengatakan,"Dengan adanya dana BOS, sekolah di Sangkapura sangat terbantukan untuk mengurangi beban SPP kepada siswa untuk sekolah swasta. Sedangkan kendala yang dihadapi yaitu penyaluran dana BOS dari APBD terkadang sering terlambat sampai tiga bulan, sedangkan penyaluran dana BOS APBN prosesnya sangat cepat," ujarnya. (bst)
Posting Komentar