Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pemerintah Tak Mampu Atasi Konflik Nelayan

Pemerintah Tak Mampu Atasi Konflik Nelayan

Posted by Media Bawean on Sabtu, 23 Mei 2009

Media Bawean, 23 Mei 2009

Sumber : Antara Jatim

Surabaya - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jawa Timur tak mampu menengahi konflik antara para pencari teripang dengan nelayan di Laut Jawa, bahkan cenderung melemparkan tanggung jawab kepada pemerintah daerah.

"Itu sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat," kata Kepala Diskanla Jatim, Kardani, di Surabya, Jumat.

Menurut dia, pemerintah daerahlah yang seharusnya mampu mengatasi konflik tersebut karena pihaknya hanya bisa memberikan masukan mengenai pelestarian biota laut.

Ia menyatakan, aktivitas para pencari teripang yang menyelam hingga dasar laut, terutama yang menggunakan kompresor dapat merusak terumbu karang.

"Boleh-boleh saja mencari teripang, tapi jangan lupa dengan hayati laut yang tetap harus dilindungi. Jangan sampai terumbu karang itu rusak semua gara-gara aktivitas para pencari teripang," katanya.

Selama ini aktivitas pencarian teripang marak di perairan Pulau Bawean, sekitar 80 mil laut di utara Pulau Jawa. Keberadaan mereka ditentang oleh para nelayan di Pulau Gili dan Pulau Bawean.

"Kami sudah melaporkan hal itu kepada pemerintah, tapi tidak pernah ada upaya penghentian aktivitas pencarian teripang," kata Agung Abdullah, nelayan asal Pulau Gili, Kabupaten Gresik.

Menurut dia, akibat adanya aktivitas para pencari teripang, terumbu karang yang selama ini sebagai tempat persembunyian ikan banyak yang rusak. "Kalau begini, sudah barang tentu tidak ada ikan. Sudah hampir empat bulan kami tak melaut karena memang tidak ada ikan," katanya menuturkan.

Sementara itu, pencarian teripang merupakan alternatif lain di saat ikan sudah tidak bisa diharapkan lagi. Harga teripang di Pulau Gili dan Pulau Bawean saat ini telah mencapai Rp200 ribu per kilogram.

"Masak, kalau tidak ada ikan kami diam. Makan apa anak istri kami? Wajar kan, kalau nggak ada ikan, kami punya kreatifitas lain dengan mencari teripang ini," kata Iwan Saputra pencari teripang asal Dusun Pamuna, Desa Sido Gedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

Ia menyatakan, tidak ada cara lain dalam beraktivitas mencari teripang, kecuali dengan menggunakan kompresor. "Mana mungkin, kami bisa menyelam hingga kedalaman 15 sampai 20 meter, jika tanpa menggunakan kompresor?" katanya.

M. Irfan Ilmie

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean