Media Bawean, 10 Juni 2009
Gresik, 9/6 (Roll News) - Bantaran pesisir Gresik rawan diterjang puting beliung, karena hampir seluruh areal hutan mangrove yang semestinya berfungsi sebagai penahan angin dan gelombang sudah dialihfungsikan menjadi tambak, bahkan pepohonan pantai pun tidak ada.
Di Pulau Bawean mangrove pun sudah sulit ditemukan, akibatnya abrasi pantai sudah kerap terjadi disekeliling Pulau nya. Tak semua pantai Pulau Bawean tidak ditumbuhi Mangrove, seperti di Sawah Laut Sangkapura, hamparan tanaman mangrove nampak berdiri dengan kerap sepanjang pantai.
Menurut Usman kepada Media Bawean hari ini (10/6), mengatakan, "Pohon mangrove ditanam pada tahun1982 oleh H. Fadli dengan keluarganya, dengan harapan menghindari abrasi," katanya.
"Tetapi kenyataannya ada tetangga sekitar yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi untuk kayu bakar, itupun yang sudah roboh," ujar Usman yang profesinya sebagai guru SMAN Sangkapura.
"Seiring dengan kepindahan keluarga ke daratan jawa, kemudian tahun 2008 pohon tersebut dijual kepada kerbatnya bernama H. Abdus Samad," jelas Usman. (bst)
Posting Komentar