Media Bawean, 16 Juni 2009
Ketidaklulusan 20 siswa di SMA Islamiyah Tambak jurusan IPA akibat kunci jawaban palsu yang diterima via sms oleh salah satu siswa dari pengirim tidak dikenal.
Media Bawean berhasil menemui siswa penerima sms di SMA Islamiyah Tambak hari ini (16/6), yang bersangkutan tidak bersedia disebut namanya.
Apa ketidaklulusan anda akibat kegagalan guru dalam mengajar atau kesalahan pihak sekolah? siswa menjawab, "Bukan kesalahan sekolah, tapi kesalahan kami sendiri sebagai siswa yang lebih percaya pada jawaban sms dari seseorang," jawabnya.
"Sebelum masuk kelas, pada saat pelaksanaan UN bisang studi matematika kami sempat mengajak teman-teman berkumpul membahas sms jawaban soal, tanpa sepengetahuan guru. Ada tiga opsi kunci jawaban soal yang kami terima, tapi kami pilih satu opsi saja," katanya.
"Setelah pelaksanaan UN ada sms masuk yang menyatakan bahwa sms sol jawaban yang dikirim adalah salah semua. Kami beritahukan kepada teman-teman, spontan semuanya menangis dan merasa takut nantinya tidak lulus," ujarnya.
"Terbukti, setelah pengumuman kemarin, ada 20 tidak lulus termasuk saya," paparnya kepada Media Bawean.
"Teman-teman, termasuk saya sejak diumumkan tidak lulus banyak hesteris dan menangis terus menerus merenungi nasib yang sudah kami alami akibat kunci jawaban soal palsu melalui sms," keluh siswa SMA Islamiyah.
"Guru tidak bisa disalahkan dengan ketidaklulusan ini, terusterang guru sudah berjuang empat bulan melakukan bimbingan belajar untuk menghadapi UN, dari sehabis isya' belajar sampai jam 10 malam, kemudian jam 2 malam shalat tahajjud dan berdo'a bersama sampai shalat subuh. Dilajutkan pagi belajar sampai jam 9 siang," terangnya.
Sementara Kepala SMA Islamiyah, Moh. Suef, S.Pd. MM. mengatakan, "Kami tetap tegar dan siap menghadapi resiko dari kejujuran," katanya.
"Siswa Islamiyah tidak lulus bukan kesalahan sekolah ataupun guru bersangkutan, ini adalah kesalahannya yang telah menggunakan kunci jawaban soal palsu melalui sms," jelas mantan Kepala Dinas P & K Tambak kepada Media Bawean. (bst)
Media Bawean berhasil menemui siswa penerima sms di SMA Islamiyah Tambak hari ini (16/6), yang bersangkutan tidak bersedia disebut namanya.
Apa ketidaklulusan anda akibat kegagalan guru dalam mengajar atau kesalahan pihak sekolah? siswa menjawab, "Bukan kesalahan sekolah, tapi kesalahan kami sendiri sebagai siswa yang lebih percaya pada jawaban sms dari seseorang," jawabnya.
"Sebelum masuk kelas, pada saat pelaksanaan UN bisang studi matematika kami sempat mengajak teman-teman berkumpul membahas sms jawaban soal, tanpa sepengetahuan guru. Ada tiga opsi kunci jawaban soal yang kami terima, tapi kami pilih satu opsi saja," katanya.
"Setelah pelaksanaan UN ada sms masuk yang menyatakan bahwa sms sol jawaban yang dikirim adalah salah semua. Kami beritahukan kepada teman-teman, spontan semuanya menangis dan merasa takut nantinya tidak lulus," ujarnya.
"Terbukti, setelah pengumuman kemarin, ada 20 tidak lulus termasuk saya," paparnya kepada Media Bawean.
"Teman-teman, termasuk saya sejak diumumkan tidak lulus banyak hesteris dan menangis terus menerus merenungi nasib yang sudah kami alami akibat kunci jawaban soal palsu melalui sms," keluh siswa SMA Islamiyah.
"Guru tidak bisa disalahkan dengan ketidaklulusan ini, terusterang guru sudah berjuang empat bulan melakukan bimbingan belajar untuk menghadapi UN, dari sehabis isya' belajar sampai jam 10 malam, kemudian jam 2 malam shalat tahajjud dan berdo'a bersama sampai shalat subuh. Dilajutkan pagi belajar sampai jam 9 siang," terangnya.
Sementara Kepala SMA Islamiyah, Moh. Suef, S.Pd. MM. mengatakan, "Kami tetap tegar dan siap menghadapi resiko dari kejujuran," katanya.
"Siswa Islamiyah tidak lulus bukan kesalahan sekolah ataupun guru bersangkutan, ini adalah kesalahannya yang telah menggunakan kunci jawaban soal palsu melalui sms," jelas mantan Kepala Dinas P & K Tambak kepada Media Bawean. (bst)
Posting Komentar