Media Bawean, 27 Juli 2009
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Tuntas sudah penilaian terbuka terhadap 18 desa terbaik se-Gresik. Kemarin (26/7) penilaian terbuka dilakukan di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Di desa yang berjarak 80 mil laut dari Pemkab Gresik tersebut tim penilai kabupaten disambut cukup meriah.
Di depan pintu masuk desa yang dipimpin Ny Sundusiah itu, tim penilai yang dipimpin Kapolres Gresik AKBP Mohammad Iqbal disambut dengan iringan drum band. Setelah itu, mereka dihibur orkes dangdut yang dimainkan warga setempat. Ratusan warga tumplek bleg di lokasi. Karena itu, suasana desa yang biasanya sepi tersebut berubah ingar-bingar.
Dalam penilaian CKA tersebut, penilai tidak hanya berfokus pada sistem keamanan lingkungan (siskamling). Namun, mereka juga memperhatikan parameter lalu lintas. "Kami mencoba mengubah budaya masyarakat untuk lebih tertib berlalu lintas," ujar Ny Sundusiah ketika dihubungi selulernya kemarin (26/7).
Untuk mengubah kebiasaan itu, kampung mereka ditetapkan sebagai kawasan tertib lalu lintas. Untuk mendorong warga tertib helm, desa bersama Polsek Tambak membagikan puluhan helm standar. "Di setiap poskamling, disediakan helm bagi warga yang lupa memakai helm," sela Kapolsek Tambak AKP Didik Wahyudi. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Tuntas sudah penilaian terbuka terhadap 18 desa terbaik se-Gresik. Kemarin (26/7) penilaian terbuka dilakukan di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Di desa yang berjarak 80 mil laut dari Pemkab Gresik tersebut tim penilai kabupaten disambut cukup meriah.
Di depan pintu masuk desa yang dipimpin Ny Sundusiah itu, tim penilai yang dipimpin Kapolres Gresik AKBP Mohammad Iqbal disambut dengan iringan drum band. Setelah itu, mereka dihibur orkes dangdut yang dimainkan warga setempat. Ratusan warga tumplek bleg di lokasi. Karena itu, suasana desa yang biasanya sepi tersebut berubah ingar-bingar.
Dalam penilaian CKA tersebut, penilai tidak hanya berfokus pada sistem keamanan lingkungan (siskamling). Namun, mereka juga memperhatikan parameter lalu lintas. "Kami mencoba mengubah budaya masyarakat untuk lebih tertib berlalu lintas," ujar Ny Sundusiah ketika dihubungi selulernya kemarin (26/7).
Untuk mengubah kebiasaan itu, kampung mereka ditetapkan sebagai kawasan tertib lalu lintas. Untuk mendorong warga tertib helm, desa bersama Polsek Tambak membagikan puluhan helm standar. "Di setiap poskamling, disediakan helm bagi warga yang lupa memakai helm," sela Kapolsek Tambak AKP Didik Wahyudi. (yad/ib)
Posting Komentar