Media Bawean, 13 Juli 2009
Departemen Agama (Depag) sampai hari ini tetap mengakui Kejar Paket C yang diadakan oleh PP. Qiroatut Tholibin Kumalasa Sangkapura. Jalur pendidikan sistem cepat langsung ujian ini sudah terselenggara dan meluluskan siswanya. Setiap siswa dipungut bayaran Rp. 1,2 juta, padahal dari Depag sendiri sudah gratis, kenapa kok masih bayar atau dipungut biaya.
Adakah permainan segitiga emas antara Depag dengan pengelolah dan peserta ujian?
Sudah seharusnya Depag mencabut ijazah yang sudah dikeluarkan, bukan tetap mempertahankan seperti yang dilakukan sekarang. Kenapa Depag Gresik tetap mengakuinya? kenapa ??????????????
Padahal tidak ada Pondok Pesantren dan sistem pembelajaran untuk Kejar Paket, kenapa Depag bisa dibodohi?
Kepada Pihak berwajib (khususnya Kepolisian) silahkan usut kasus ini sampai tuntas, tangkap pelaku dan otak dalam pembodohan pendidikan di Pulau Bawean.
Pulau Bawean, 13 Juli 2009
Dari Abdul Basit Karim
Adakah permainan segitiga emas antara Depag dengan pengelolah dan peserta ujian?
Sudah seharusnya Depag mencabut ijazah yang sudah dikeluarkan, bukan tetap mempertahankan seperti yang dilakukan sekarang. Kenapa Depag Gresik tetap mengakuinya? kenapa ??????????????
Padahal tidak ada Pondok Pesantren dan sistem pembelajaran untuk Kejar Paket, kenapa Depag bisa dibodohi?
Kepada Pihak berwajib (khususnya Kepolisian) silahkan usut kasus ini sampai tuntas, tangkap pelaku dan otak dalam pembodohan pendidikan di Pulau Bawean.
Pulau Bawean, 13 Juli 2009
Dari Abdul Basit Karim
Posting Komentar