Media Bawean, 24 Agustus 2009
Hari ini Media Bawean mendatangi rumah nenek tua bernama Apisah (70 th.) di Dusun Kepongan Desa Kebuntelukdalam Sangkapura untuk menyampaikan fidayah Rp. 200 ribu dari H. Samri Barik,SH. di Singapura.
Sampai di rumah Apisah, Media Bawean meminta masuk ke dalam rumah untuk melihat menu berbuka puasa nenek Apisah. Nenek Apisah berkata, "eson malo-malo, tak andik pabuka sinyaman carana oreng lain (saya malu-malu, tidak punya makanan berbuka yang enak seperti orang lain)," katanya. Menu berbuka sangat sederhana yaitu ubi kayu alias manggelah bahasa Bawean.
Setelah menerima uang fidyah Rp. 200ribu, nampak kegembiraan nenek Apisah yang sampai saat ini dilupakan oleh anaknya di negeri jiran Malaysia. "Pessena eangkuiya apoasa, ekabellia kakanan ben jukok (uangnya akan dipakai berpuasa, buat beli kue dan ikan)," ujar nenek Apisah. (bst)
Setelah menerima uang fidyah Rp. 200ribu, nampak kegembiraan nenek Apisah yang sampai saat ini dilupakan oleh anaknya di negeri jiran Malaysia. "Pessena eangkuiya apoasa, ekabellia kakanan ben jukok (uangnya akan dipakai berpuasa, buat beli kue dan ikan)," ujar nenek Apisah. (bst)
Posting Komentar