Media Bawean, 7 Agustus 2009
Media Bawean hari ini (7/8) mengunjungi rumah salah satu warga di Padek desa Lebak Sangkapura.
Juwaini (50 th.) mengatakan, "Kami sudah mencoba bekerja apa saja untuk menghidupi keluarga, termasuk ke Malaysia pada tahun 1977 sampai 1980 dan ke Kalimantan tahun 1980 sampai tahun 2003, tapi nasib tetap miskin dan serba kekurangan," katanya.
"Akhirnya sekarang menetap di Pulau Bawean, berkerja menjaring ikan dipinggir pantai setiap hari dengan pengahsilan Rp.5ribu sampai Rp.10ribu," ujarnya dengan nada sedih.
Juwaini dirumahnya tinggal bersama isteri tercintanya yang bernama Mutazanah (35 th.) dan tiga anaknya yang bernama Zainuddin (14 th) pendidikan MTs. Hasan Jufri, Jualihah (7 th) pendidikan MI (SD : Red.) dan Mus Mulyadi (15 bulan).
"Meskipun saya hidup dalam kekurangan dengan kondisi rumah yang jelek, tapi pendidikan anak tetap dinomor satukan," papar Juwaini.
Sedangkan BLT, PKH dan beras rakin menurut pengakuan Juwaini selalu mendapatkan. (bst)
Juwaini (50 th.) mengatakan, "Kami sudah mencoba bekerja apa saja untuk menghidupi keluarga, termasuk ke Malaysia pada tahun 1977 sampai 1980 dan ke Kalimantan tahun 1980 sampai tahun 2003, tapi nasib tetap miskin dan serba kekurangan," katanya.
"Akhirnya sekarang menetap di Pulau Bawean, berkerja menjaring ikan dipinggir pantai setiap hari dengan pengahsilan Rp.5ribu sampai Rp.10ribu," ujarnya dengan nada sedih.
Juwaini dirumahnya tinggal bersama isteri tercintanya yang bernama Mutazanah (35 th.) dan tiga anaknya yang bernama Zainuddin (14 th) pendidikan MTs. Hasan Jufri, Jualihah (7 th) pendidikan MI (SD : Red.) dan Mus Mulyadi (15 bulan).
"Meskipun saya hidup dalam kekurangan dengan kondisi rumah yang jelek, tapi pendidikan anak tetap dinomor satukan," papar Juwaini.
Sedangkan BLT, PKH dan beras rakin menurut pengakuan Juwaini selalu mendapatkan. (bst)
Posting Komentar