Media Bawean, 8 Oktober 2009
Masih ingat dengan Ahmad Fawaid, pemuda asal desa Grejek Tambak yang dikabarkan hilang di Gresik oleh keluarganya pada bulan puasa ramadhan kemarin.
Keberaan Ahmad Fawaid diketahui oleh keluarganya pada sore hari ini (8/10), telah pulang ke rumah saudaranya di Jakarta.
Ahmad Fawaid dihubungi Media Bawean melalui ponselnya, mengatakan, "Saat di Gresik, saya pergi ke tempat pengiriman paket untuk mengirimkan barang-barang ke Pulau Bawean. Keluar dari tempat pengiriman paket, saya tidak ingat dan langsung sadarkan diri sudah berada di Porong Sidoarjo," katanya.
"Setelah sadar, ternyata semua barang dan uang sudah tidak ada dan sadar sudah terkena hipnotis," ujarnya.
"Saya ditolong oleh orang tua-tua dan diajak ke rumahnya. Sampai disana saya sudah tidak memiliki uang sedikitpun, sehingga saya tidak bisa menghubungi keluarga di rumah," paparnya.
"Upah bekerja sehari Rp. 10ribu sebagai tukang penyabit rumput, selama satu bulan bekerja disana. Kemudian setelah punya uang saya langsung pulang ke rumah saudara di Jakarta," jelas Ahmad Fawaid.
Jaelani, kakak iparnya mengatakan bahwa semua keluarga di Pulau Bawean menyambut gembira dengan kembalinya Ahmad Fawaid ke rumah keluarga di Jakarta.
Kapolsek Tambak, AKP. Didik Wahyudi, SH. mengatakan, "Syukur untuk kembalinya Ahmad Fawaid, selanjutnya kepada pihak keluarga untuk mencabut pelaporan di kantor Polsek Tambak guna diteruskan ke Polres Gresik," katanya. (bst)
Keberaan Ahmad Fawaid diketahui oleh keluarganya pada sore hari ini (8/10), telah pulang ke rumah saudaranya di Jakarta.Ahmad Fawaid dihubungi Media Bawean melalui ponselnya, mengatakan, "Saat di Gresik, saya pergi ke tempat pengiriman paket untuk mengirimkan barang-barang ke Pulau Bawean. Keluar dari tempat pengiriman paket, saya tidak ingat dan langsung sadarkan diri sudah berada di Porong Sidoarjo," katanya.
"Setelah sadar, ternyata semua barang dan uang sudah tidak ada dan sadar sudah terkena hipnotis," ujarnya.
"Saya ditolong oleh orang tua-tua dan diajak ke rumahnya. Sampai disana saya sudah tidak memiliki uang sedikitpun, sehingga saya tidak bisa menghubungi keluarga di rumah," paparnya.
"Upah bekerja sehari Rp. 10ribu sebagai tukang penyabit rumput, selama satu bulan bekerja disana. Kemudian setelah punya uang saya langsung pulang ke rumah saudara di Jakarta," jelas Ahmad Fawaid.
Jaelani, kakak iparnya mengatakan bahwa semua keluarga di Pulau Bawean menyambut gembira dengan kembalinya Ahmad Fawaid ke rumah keluarga di Jakarta.
Kapolsek Tambak, AKP. Didik Wahyudi, SH. mengatakan, "Syukur untuk kembalinya Ahmad Fawaid, selanjutnya kepada pihak keluarga untuk mencabut pelaporan di kantor Polsek Tambak guna diteruskan ke Polres Gresik," katanya. (bst)
Posting Komentar