Media Bawean, 1 Oktober 2009
Sumber : Republika
GRESIK--Setelah menjabat sebagai Ketua DPRD Gresik sementara Zulfan Hasyim kembali dipilih oleh DPP PKB menjadi Ketua DPRD Gresik periode 2009-2014 melalui surat rekomendasi nomor 4594/DPR-03/V/A.1/IX/2009 tertanggal 10 September 2009. Terpilihnya wakil ketua Dewan Syuro DPC PKB Gresik ini menjawab keraguan berbagai elit politik di Gresik yang sebelumnya lebih menjagokan Hamim Mubham (wakil sekretrais Dewan Syuro) atau Moh Syafik AM (ketua Dewan Tanfidz) PKB setempat.
Surat rekomendasi tersebut ditandatangani oleh Ketua Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen Lukman Eddy dan diterima DPC PKB pada Kamis (1/10) pukul 10.00 WIB. Dalam surat tersebut tidak dijelaskan detail alasan pemilihan Zulfan Hasyim. Hanya dijelaskan bahwa pemilihan politisi kelahiran Bawean itu didasarkan pada hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang dilakukan awal September 2009 lalu. Uji kepatutan dan kelayakan itu diikuti tiga anggota FKB yang direkom DPC PKB Gresik. Selain Zulfan Hasyim, juga diikuti M Syafik AM dan Hamim Mubhan.
M Ainurofiq, Sekretrais Dewan Tanfidz DPC PKB Gresik yang dikonfirmasi menyebutkan, bila DPC PKB langsung langsung memproses surat tersebut. Selanjutnya surat rekomendasi itu dikirimkan ke Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Gresik untuk dilanjutkan kepada pimpinan sementara.
"Hari kami langsung krim ke fraksi dan dilanjutkan ke pimpinan. Harapan kami turunya rekomendasi itu dapat mempercepat diumumkannya pimpinan difinitif, hingga kedewanan berjalan," ujar mantan Ketua GP Ansor Gresik itu, Kamis (1/10)
Terpilihnya Zulfan Hasyim di luar prediksi. Sebab, diantara nama-nama yang dikirim ke DPP; Moh Syafik AM dan Hamim Mubhan merupakan terkuat. Selain pengalaman, keduanya juga menempati posisi yang strategis di DPC PKB. Apalagi, Hamim Mubhan sempat menjadi ketua menggantikan Ahmad Nadir yang tersandung perkara korupsi KUT. Tak salah bila timbul berbagai analisa terpilihnya Zulfan diprediksi mengganggu kekompakan internal DPC PKB.
"Ya pastilah. Barusan saya ngebel ke salah satu calon yang tidak terpilih. Katanya dia sekarang tidak peduli lagi dengan dengan partai. Saya perkirakan ini jelas imbas tidak terpilihnya Pak Hamim dan Pak Syafik," kata salah satu anggota FKB yang enggan disebut namanya.
Namun hal itu dibantah Ainurofiq. Mantan anggota DPRD periode 1999-2004 tersebut menyebutkan, bila semuanya sudah diantisipasi oleh DPC PKB Gresik. Apalagi, dia menilai semua keputusan pasti ada yang kecewa dan ada yang senang menyikapi keputusan DPP PKB tersebut.
"Buktinya tadi siang (kemarin--red) dilakukan rapat koordinasi menyikapi rekomendasi tersebut semuanya pengurus harian tanfidz dan dewan syuro hadir. Jadi saya yakin dan optimis semua persoalan pasti ada pemecahannya. Dan pemecahannya rekomendasi DPP adalah legowo," tukasnya.
Terkait penetapan tersebut wakil ketua sementara DPRD Gresik Susianto menegaskan, bila pihaknya langsung mengambil sikap dengan mempercepat pengumuman pimpinan difinitif. Rencananya paripurnanya digelar 5 Oktober 2009. "Hari ini (kemarin, red) rapat antar pimpinan fraksi dan menyepakati bila paripurna pimpinan difinitif digelar 5 Oktober nanti," tegas politisi Partai Demokrat itu
Sementara wakil ketua pimpinan DPRD Gresik periode 2009-2014 Wakil Ketua Susianto (Fraksi Partai Demokrat), Ahmad Nurhamim (Fraksi Partai Golkar), Hadi Kusono (Fraksi PDIP). uki/kpo
Sumber : Republika
GRESIK--Setelah menjabat sebagai Ketua DPRD Gresik sementara Zulfan Hasyim kembali dipilih oleh DPP PKB menjadi Ketua DPRD Gresik periode 2009-2014 melalui surat rekomendasi nomor 4594/DPR-03/V/A.1/IX/2009 tertanggal 10 September 2009. Terpilihnya wakil ketua Dewan Syuro DPC PKB Gresik ini menjawab keraguan berbagai elit politik di Gresik yang sebelumnya lebih menjagokan Hamim Mubham (wakil sekretrais Dewan Syuro) atau Moh Syafik AM (ketua Dewan Tanfidz) PKB setempat.
Surat rekomendasi tersebut ditandatangani oleh Ketua Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen Lukman Eddy dan diterima DPC PKB pada Kamis (1/10) pukul 10.00 WIB. Dalam surat tersebut tidak dijelaskan detail alasan pemilihan Zulfan Hasyim. Hanya dijelaskan bahwa pemilihan politisi kelahiran Bawean itu didasarkan pada hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang dilakukan awal September 2009 lalu. Uji kepatutan dan kelayakan itu diikuti tiga anggota FKB yang direkom DPC PKB Gresik. Selain Zulfan Hasyim, juga diikuti M Syafik AM dan Hamim Mubhan.
M Ainurofiq, Sekretrais Dewan Tanfidz DPC PKB Gresik yang dikonfirmasi menyebutkan, bila DPC PKB langsung langsung memproses surat tersebut. Selanjutnya surat rekomendasi itu dikirimkan ke Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Gresik untuk dilanjutkan kepada pimpinan sementara.
"Hari kami langsung krim ke fraksi dan dilanjutkan ke pimpinan. Harapan kami turunya rekomendasi itu dapat mempercepat diumumkannya pimpinan difinitif, hingga kedewanan berjalan," ujar mantan Ketua GP Ansor Gresik itu, Kamis (1/10)
Terpilihnya Zulfan Hasyim di luar prediksi. Sebab, diantara nama-nama yang dikirim ke DPP; Moh Syafik AM dan Hamim Mubhan merupakan terkuat. Selain pengalaman, keduanya juga menempati posisi yang strategis di DPC PKB. Apalagi, Hamim Mubhan sempat menjadi ketua menggantikan Ahmad Nadir yang tersandung perkara korupsi KUT. Tak salah bila timbul berbagai analisa terpilihnya Zulfan diprediksi mengganggu kekompakan internal DPC PKB.
"Ya pastilah. Barusan saya ngebel ke salah satu calon yang tidak terpilih. Katanya dia sekarang tidak peduli lagi dengan dengan partai. Saya perkirakan ini jelas imbas tidak terpilihnya Pak Hamim dan Pak Syafik," kata salah satu anggota FKB yang enggan disebut namanya.
Namun hal itu dibantah Ainurofiq. Mantan anggota DPRD periode 1999-2004 tersebut menyebutkan, bila semuanya sudah diantisipasi oleh DPC PKB Gresik. Apalagi, dia menilai semua keputusan pasti ada yang kecewa dan ada yang senang menyikapi keputusan DPP PKB tersebut.
"Buktinya tadi siang (kemarin--red) dilakukan rapat koordinasi menyikapi rekomendasi tersebut semuanya pengurus harian tanfidz dan dewan syuro hadir. Jadi saya yakin dan optimis semua persoalan pasti ada pemecahannya. Dan pemecahannya rekomendasi DPP adalah legowo," tukasnya.
Terkait penetapan tersebut wakil ketua sementara DPRD Gresik Susianto menegaskan, bila pihaknya langsung mengambil sikap dengan mempercepat pengumuman pimpinan difinitif. Rencananya paripurnanya digelar 5 Oktober 2009. "Hari ini (kemarin, red) rapat antar pimpinan fraksi dan menyepakati bila paripurna pimpinan difinitif digelar 5 Oktober nanti," tegas politisi Partai Demokrat itu
Sementara wakil ketua pimpinan DPRD Gresik periode 2009-2014 Wakil Ketua Susianto (Fraksi Partai Demokrat), Ahmad Nurhamim (Fraksi Partai Golkar), Hadi Kusono (Fraksi PDIP). uki/kpo
Posting Komentar