Media Bawean, 6 Oktober 2009
Dalam satu bulan ini saja terkuak beberapa kasus perselingkuhan di Pulau Bawean, Bagaimana menurut Kyai selaku tokoh agama? "Saya sudah seringkali mengajak kepada semua kyai di Pulau Bawean agar meningkatkan dakwahnya untuk memberantas perselingkuhan," katanya.
"Menurut saya, kasus perselingkuhan di Pulau Bawean sudah tergolong sangat parah. Perlu koordinasi semua elemen yang ada untuk menanggulangi segera kasus ini. Bila dibiarkan, saya khawatir nantinya penyakit aids bisa mewabah di Pulau Bawean," ujarnya.
Bagaimana untuk memberikan efek jera kepada pelaku perselingkuhan ? "Jalur hukum memerlukan proses panjang ada alat bukti yang kuat, saya lebih setuju dilakukan sumpah pocong kepada orang yang dicurigai melakukan perselingkuhan," jawab Mantan Anggota Legislatif dari PPP.
Kekhawtiran tokoh agama di Tambak, dibuktikan hasil cross cek Media Bawean kemarin (5/10) ke beberapa tempat, ternyata pasca lebaran saja terkuak kasus perselingkuhan sebanyak dua kasus dalam satu desa. Kepala desa bersangkutan dihubungi Media Bawean, membenarkan adanya kasus perselingkuhan yang terjadi.
Apakah kuat bukti? Kades menjawab, "Yang menangkap warga kok," jawabnya.
Umumnya kasus perselingkuhan ini, pasangan perempuannya adalah memiliki suami sedang bekerja kapal diluar Pulau Bawean. Butuh kewaspadaan dan perhatian khusus kepada pekerja kapal dari Pulau Bawean, bila meninggaalkan isterinya agar tidak terperangkap dalam kasus ini.
Ketua PCNU Ir. H. Syariful Mizan, dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Kami akan melakukan koordinasi dengan semua elemen yang ada, khusus dengan PC. Muslimat NU. Insya Allah hari ini (6/10), akan dibahas dalam Raker MWCNU di Tambak," katanya. (bst)
Posting Komentar