Media Bawean, 1 November 2009
Halal Bihalal Warga Bawean Di Islamic Center Surabaya
Pendekar Dari Bawean Dalam Antraksi Pencak
Sebanyak 1.500 orang asal Bawean dan keturunannya yang berdomisili di Surabaya dan Sidoarjo hari ini (1/11) mengadakan halal bi halal bertempat di Islamic Center Surabaya. Hadir Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi, Anggota DPRD Jawa Timur Fuad Mahsuni, Ketua DPRD Gresik Zulfan Hasyim, Anggota DPRD Kota Surabaya Mazalan Mansur, Anggota DPRD Gresik Miftahol Jannah, Mantan Sekkota Surabaya M. Yasin, Mantan DPR RI Umar Buang, dan lain-lain.
Acara sangat semarak dengan hadirnya penampilan pencak Bawean oleh Pendekar yang didatangkan dari Bawean ke Surabaya. Hiburan lainnya, group kercengan oleh keturunan Bawean di Surabaya dan gambusan Arab.
Panitia Pelaksana, Badrudtamam dalam sambutannya mengatakan, "Diadakannya acara halal bi halal oleh warga Bawean di Surabaya dan Sidoarjo bertujuan untuk menjalin hubungan silaturrahim, serta membentuk kembali perkumpulan yang selama beberapa tahun ini mengalami kevakuman," katanya.
"Di daerah lain seperti di Gresik, Solo, Kediri dan lainnya, persatuan warga Bawean sudah eksis dan berjalan sukses. Dengan halal bi halal kita dapat menyatukan kembali dengan membentuk perkumpulan yang kuat dan kokoh," ujarnya.
Sebagai penceramah dalam halal bi halam adalah DR. KH M. Dhiyauddin Qushwandhi penulis buku "Waliyah Zainab, Putri Pewaris Syeikh Siti Jenar", Beliau mengatakan sudah 20 kali datang ke Pulau Bawean dengan tujuan penelitian dan diundang ceramah. "Penyebaran agama Islam ke Pulau Jawa adalah diawali dari Pulau Bawean," katanya.
Selesai ceramah dilanjutkan dengan sambutan M. Yasin mantan Sekkota Surabaya sebagai putra Bawean asli. Beliau mengatakan, "Dulu orang Bawean di Surabaya, saat saya jadi mahasiswa selalu aktif mengadakan pertemuan bertempat di GNI Surabaya dengan diikuti semua komponen yang ada, tapi kenapa sekarang tidak ada?," katanya dengan tanda tanya.
"Kami menginginkan orang Bawean di Surabaya dan Sidoarjo membentuk Yayasan Bawean, seperti Yayasan Pekalongan. Fungsi dan perannya sangat banyak untuk memajukan Pulau Bawean," jelas Mantan Sekkota Surabaya. (bst)
Acara sangat semarak dengan hadirnya penampilan pencak Bawean oleh Pendekar yang didatangkan dari Bawean ke Surabaya. Hiburan lainnya, group kercengan oleh keturunan Bawean di Surabaya dan gambusan Arab.
Panitia Pelaksana, Badrudtamam dalam sambutannya mengatakan, "Diadakannya acara halal bi halal oleh warga Bawean di Surabaya dan Sidoarjo bertujuan untuk menjalin hubungan silaturrahim, serta membentuk kembali perkumpulan yang selama beberapa tahun ini mengalami kevakuman," katanya.
"Di daerah lain seperti di Gresik, Solo, Kediri dan lainnya, persatuan warga Bawean sudah eksis dan berjalan sukses. Dengan halal bi halal kita dapat menyatukan kembali dengan membentuk perkumpulan yang kuat dan kokoh," ujarnya.
Sebagai penceramah dalam halal bi halam adalah DR. KH M. Dhiyauddin Qushwandhi penulis buku "Waliyah Zainab, Putri Pewaris Syeikh Siti Jenar", Beliau mengatakan sudah 20 kali datang ke Pulau Bawean dengan tujuan penelitian dan diundang ceramah. "Penyebaran agama Islam ke Pulau Jawa adalah diawali dari Pulau Bawean," katanya.
Selesai ceramah dilanjutkan dengan sambutan M. Yasin mantan Sekkota Surabaya sebagai putra Bawean asli. Beliau mengatakan, "Dulu orang Bawean di Surabaya, saat saya jadi mahasiswa selalu aktif mengadakan pertemuan bertempat di GNI Surabaya dengan diikuti semua komponen yang ada, tapi kenapa sekarang tidak ada?," katanya dengan tanda tanya.
"Kami menginginkan orang Bawean di Surabaya dan Sidoarjo membentuk Yayasan Bawean, seperti Yayasan Pekalongan. Fungsi dan perannya sangat banyak untuk memajukan Pulau Bawean," jelas Mantan Sekkota Surabaya. (bst)
Posting Komentar