Media Bawean, 21 Desember 2009
Tulisan : H. Samri Barik, SH
Kapal Yaught milik Ted adalah diantara jenis kapal yang sederhana,dengan nilai sekitar 1.7 M rupiah dan dilengkapi dengan alat-alat GSM dan direction yang bisa belayar mengikuti ketentuan computer. Dari segi bisnis, Pantai Labuan desa Tanjungori Kecamatan Tambak Pulau Bawean merupakan potensi tempat persinggahan kapal layar sedunia. Lokasinya yang berbentuk “cove” adalah tempat perlindungan kapal-kapal waktu angin barat.
Setiap kapal yang berlabuh akan memerlukan air dan minyak solar untuk persiapan dalam perjalanan selanjutnya. Setiap transaksi mencapai sekitar Rp 2 juta rupiah. Ini merupakan anggaran kecil buat mereka karena untuk kapal lebih besar memerlukan lebih banyak pengisian minyak dan air. Di tempat-tempat persinggahan lain, harga minyak solar dan air agak mahal. Kapal Ted memerlukan sekitar 200 liter minyak solar dan sekitar 200 liter air minum bagi kapal ukuran sederhana ( 11 meter panjang) keperluan mereka untuk tujuan sampai ke Batam. Harga solar masih diperkirakan murah di Labuhan, berarti harga di Bawean masih bersaing dengan tempat-tempat lain saperti Bali dan Flores. Berarti pihak yang bisa menangani bisnis ini dapat melayani sekitar 60 kapal saiz sederhana per tahun yang singgah di labuhan. Transaksi berikut melibatkan jumlah pemasukan keuangan ke warga Bawean sekitar Rp 120 juta per tahun.
Melalui informasi yang kami terima dari Ted, ada sakitar lebih dari 8 -9 juta kapal-kapal yaught mewah di seluruh dunia, dan mereka punya persatuan dan juga pendaftaran perkongsian informasi untuk sesama ahli pelayaran sabelum pelayaran. Sekiranya Bawean termasuk pelabuhan yang tertanda dalam catatan mereka, berarti secara tidak langsung, pelabuhan Labuhan akan didatangi oleh ramai pengunjung kapal layar saluruh dunia pada masa akan datang. Jumlah 60 kapal itu adalah jumlah yang sangat kecil dibandingkan kapal seluruh dunia.
Hal tersebut telah kami bincangkan M. Sofyan sebagai Camat Tambak, Dia sangat siap untuk membantu semua pihak yang berminat untuk menangani hal tersebut, karena itu adalah satu sumber ekonomi dan pemasukan uang ke Bawean, khususnya Kecamatan Tambak.
Diantaranya Pak Ending (Baharudin) toko material bangunan yang berada di Labuhan siap untuk menjadi pusat “marine supplies” untuk air dan minyak dan barang makanan. Beliau telah duduk dan diskusi bersama kami dan beliau telah kami berikan petunjuk dan potensi perkembangan tersebut dengan cara-cara yang sangat rasional. Beliau siap untuk menyambut kedatangan kapal-kapal layar yang akan datang.
Ini berarti mendatangkan pekerjaan dimasa depan untuk warga Tambak sacara keseluruhannya. Kerana logistik yang kami taksirkan tidak mampu untuk mendukung 3 kapal pada satu kemasukan, sangat diharapkan sumber-sumber pendukungan logistik di Tambak, supaya manfaatnya dapat dirasakan bersama pada saat ini dan masa akan datang. Kami sudah berdiskusi dengan Pak Ending supaya mengumpulkan informasi yang berkaitan bisnis tersebut supaya kesiapannya lebih mapan dan bagus.
Saat ini kami menyatakan bahawa sekiranya beliau bertindak cepat, beliau adalah saorang monopoli di pantai Labuhan. Berarti apa bila beliau bertindak cepat tidak akan ada pesaing-pesaing yang akan punya kemampuan untuk bisnis yang dimaksudkan. Berarti orang Bawean sudah tidak lagi akan bersaing menjual keramik dan bahan bangunan, tetapi bisa membuka usaha baru yang sebelumnya belum diterapkan untuk ekonomi baru Bawean. Tentu sekali ini akan banyak manfaatnya bagi Bawean memandangkan dibangunnya Lapter sudah hampir dapat diselesaikan. Apa yang belum kedapatan di Labuhan adalah rumah-rumah tumpangan murah, seperti hotel atau homestay. (bersambung)
Setiap kapal yang berlabuh akan memerlukan air dan minyak solar untuk persiapan dalam perjalanan selanjutnya. Setiap transaksi mencapai sekitar Rp 2 juta rupiah. Ini merupakan anggaran kecil buat mereka karena untuk kapal lebih besar memerlukan lebih banyak pengisian minyak dan air. Di tempat-tempat persinggahan lain, harga minyak solar dan air agak mahal. Kapal Ted memerlukan sekitar 200 liter minyak solar dan sekitar 200 liter air minum bagi kapal ukuran sederhana ( 11 meter panjang) keperluan mereka untuk tujuan sampai ke Batam. Harga solar masih diperkirakan murah di Labuhan, berarti harga di Bawean masih bersaing dengan tempat-tempat lain saperti Bali dan Flores. Berarti pihak yang bisa menangani bisnis ini dapat melayani sekitar 60 kapal saiz sederhana per tahun yang singgah di labuhan. Transaksi berikut melibatkan jumlah pemasukan keuangan ke warga Bawean sekitar Rp 120 juta per tahun.
Melalui informasi yang kami terima dari Ted, ada sakitar lebih dari 8 -9 juta kapal-kapal yaught mewah di seluruh dunia, dan mereka punya persatuan dan juga pendaftaran perkongsian informasi untuk sesama ahli pelayaran sabelum pelayaran. Sekiranya Bawean termasuk pelabuhan yang tertanda dalam catatan mereka, berarti secara tidak langsung, pelabuhan Labuhan akan didatangi oleh ramai pengunjung kapal layar saluruh dunia pada masa akan datang. Jumlah 60 kapal itu adalah jumlah yang sangat kecil dibandingkan kapal seluruh dunia.
Hal tersebut telah kami bincangkan M. Sofyan sebagai Camat Tambak, Dia sangat siap untuk membantu semua pihak yang berminat untuk menangani hal tersebut, karena itu adalah satu sumber ekonomi dan pemasukan uang ke Bawean, khususnya Kecamatan Tambak.
Diantaranya Pak Ending (Baharudin) toko material bangunan yang berada di Labuhan siap untuk menjadi pusat “marine supplies” untuk air dan minyak dan barang makanan. Beliau telah duduk dan diskusi bersama kami dan beliau telah kami berikan petunjuk dan potensi perkembangan tersebut dengan cara-cara yang sangat rasional. Beliau siap untuk menyambut kedatangan kapal-kapal layar yang akan datang.
Ini berarti mendatangkan pekerjaan dimasa depan untuk warga Tambak sacara keseluruhannya. Kerana logistik yang kami taksirkan tidak mampu untuk mendukung 3 kapal pada satu kemasukan, sangat diharapkan sumber-sumber pendukungan logistik di Tambak, supaya manfaatnya dapat dirasakan bersama pada saat ini dan masa akan datang. Kami sudah berdiskusi dengan Pak Ending supaya mengumpulkan informasi yang berkaitan bisnis tersebut supaya kesiapannya lebih mapan dan bagus.
Saat ini kami menyatakan bahawa sekiranya beliau bertindak cepat, beliau adalah saorang monopoli di pantai Labuhan. Berarti apa bila beliau bertindak cepat tidak akan ada pesaing-pesaing yang akan punya kemampuan untuk bisnis yang dimaksudkan. Berarti orang Bawean sudah tidak lagi akan bersaing menjual keramik dan bahan bangunan, tetapi bisa membuka usaha baru yang sebelumnya belum diterapkan untuk ekonomi baru Bawean. Tentu sekali ini akan banyak manfaatnya bagi Bawean memandangkan dibangunnya Lapter sudah hampir dapat diselesaikan. Apa yang belum kedapatan di Labuhan adalah rumah-rumah tumpangan murah, seperti hotel atau homestay. (bersambung)
Posting Komentar