Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tidak Langsung Berlayar

Tidak Langsung Berlayar

Posted by Media Bawean on Kamis, 21 Januari 2010

Media Bawean, 21 Januari 2010

Sumber : Jawa Pos

GRESIK - Kapal Ekspress Bahari (EB) 8B tiba di Pelabuhan Gresik kemarin (20/1). Sebelumnya, kapal itu terdampar di Pulau Selayar karena dihantam ombak pada 9 Januari lalu. Bagian depan kapal berbahan fiberglass milik PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (PSIM) itu tampak penuh dempul.

Saat dihantam ombak, pintu depan kapal rakitan 2006 itu jebol. Nakhoda kapal Yossis Pinunsada mendamparkan kapal seharga Rp 12 miliar tersebut ke Pulau Selayar, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura.

Kapal itu bersandar di Pelabuhan Gresik kemarin (20/1) pukul 12.10. Kapal itu berlayar sejauh 80 mil laut dari Pulau Bawean hanya dengan sepuluh awak. Yakni, pemilik kapal Halim Sukardi, sejumlah polisi dan anggota TNI yang "nunut". "Hari ini (kemarin, Red) bukan jadwal penyeberangan kapal kami," ujar Halim kemarin.

Menurut dia, kondisi kapalnya masih bagus. Meski demikian, pihaknya tidak bisa segera melayani penyeberangan Gresik-Bawean. "Sebab, kapal ini harus menjalani doking tahunan. Jadwal doking semestinya 26 Januari. Butuh dua minggu untuk memperbaiki kapal," terangnya.

Mengenai anggapan sejumlah LSM bahwa EB 8B tidak layak melayani penyeberangan sejauh 80 mil laut, Sukardi menolak berkomentar. "Kapal kami masih mengantongi sertifikat laik jalan dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)," ujarnya. LSM yang menilai bahwa kapal itu tidak layak, antara lain, Persatuan Mahasiswa Bawean (PMB) dan Pemuda Bawean Gresik (PBG).

Sebagaimana diberitakan, 9 Januari pukul 13.30, kapal cepat EB 8B diterjang ombak setinggi 4 meter saat berlayar ke Pulau Bawean. Karena hantaman ombak tersebut, lambung kiri kapal retak dan pintu A depan kelas eksekutif ambrol. Nakhoda Yossis lalu menepikan kapal tersebut di Pulau Selayar. Sebanyak 203 penumpang selamat.

Yossis menyatakan, selama 35 tahun menjadi nakhoda kapal, baru sekali kapalnya diterjang ombak 4 meter. "Seperti menghadang gunung. Untung, kami selamat," ungkapnya. (yad/soe)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean