Media Bawean, 5 Februari 2010
Oleh : Abdul Basit Karim
Warga Pulau Bawean secara umum, wabil khusus yang berada diluar negeri seperti Malaysia, Singapore, Australia dan lainnya sampai sekarang masih menunggu proyek lapter selesai dan fungsikan sebagai bandara udara. Bila berkomunikasi dengan warga Bawean diluar negeri, kata pembuka yang ditanyakan "kapan lapter selesai dan fungsikan?".
Sangat ironis, bila proyek lapter di Pulau Bawean dihentikan dengan alasan pembebasan lahan. Perlu solusi kongkret dari pemerintah bersama warga Pulau Bawean dalam soal pembebasan lahan yang belum terselesaikan. Kemungkinan tawar menawar lahan selama ini dilakukan oleh pihak berwenang sebatas tanya jawab, seperti tawar menawar harga di pasar antara penjual dengan pembeli.
Solusi bijak serta arif dan bijaksana adalah pemerintah bersama tokoh masyarakat Pulau Bawean, serta wakil rakyat yang diikuti warga pemilik lahan dengan bermusyawarah untuk memperoleh harga sepakat.
Kami punya keyakinan besar nantinya lapter di Pulau Bawean memiliki prospek pengembangan kemajuan ekonomi di Indonesia. Bakal mampu bersaing dengan bandara lain, mengingat kebutuhan transpotrasi warga Bawean bisa dikategorikan sebagai kebutuhan mutlak yang harus terpenuhi.
Posting Komentar