Media Bawean, 11 Maret 2010
Sumber : Surabaya Post
GRESIK - Puluhan hektare tanaman padi di Pulau Bawean terancam puso atau gagal panen, sebab curah hujan rendah, padahal hampir semua areal sawah di Pulau Bawean adalah sawah tadah hujan.
Dari 196,27 km persegi luas wilayah Pulau Bawean, 15 persennya lahan persawahan. Areal persawahan sebagian besar berada di Kecamatan Sangkapura, seperti Desa Sawah Mulya, Sengai Teluk, Patar Selamat, Batu. Dan di Kecamatan Tambak, seperti di Desa Diponggo, Kepuh Legundi, Kepuh Teluk, Sawahrujing, Komalasa, dan beberapa desa lainnya.
Di antara beberapa wilayah desa tersebut, sawah di Desa Sawahrujng dan Komalasa paling parah, tanaman padi yang berumur dua bulan sudah rusak. Tanaman itu mengering, daunnya menguning, dan buliran padi tidak keluar.
Salah satu petani di Sawahrujing, Asgar (55) mengungkapkan, musim tanam kali ini adalah kegagalan petani Bawean bercocok tanam. Selain curah hujan rendah yang mengakibatkan kekurangan air, tanaman padi yang ditanam bulan Januari lalu rentan serangan penyakit. “Sawah-sawah ini sudah jelas tidak bisa diharapkan untuk dipanen,” katanya.
Kondisi ini dibenarkan Parto, Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik di Kecamatan Sangkapura. “Curah hujan yang biasanya tinggi pada bulan Desember hingga Februari, saat ini justru rendah,” katanya. “Jika beberapa hari ke depan tidak turun hujan, bisa dipastikan petani di Bawean akan gagal panen,” jelasnya. sep
Sumber : Surabaya Post
GRESIK - Puluhan hektare tanaman padi di Pulau Bawean terancam puso atau gagal panen, sebab curah hujan rendah, padahal hampir semua areal sawah di Pulau Bawean adalah sawah tadah hujan.
Dari 196,27 km persegi luas wilayah Pulau Bawean, 15 persennya lahan persawahan. Areal persawahan sebagian besar berada di Kecamatan Sangkapura, seperti Desa Sawah Mulya, Sengai Teluk, Patar Selamat, Batu. Dan di Kecamatan Tambak, seperti di Desa Diponggo, Kepuh Legundi, Kepuh Teluk, Sawahrujing, Komalasa, dan beberapa desa lainnya.
Di antara beberapa wilayah desa tersebut, sawah di Desa Sawahrujng dan Komalasa paling parah, tanaman padi yang berumur dua bulan sudah rusak. Tanaman itu mengering, daunnya menguning, dan buliran padi tidak keluar.
Salah satu petani di Sawahrujing, Asgar (55) mengungkapkan, musim tanam kali ini adalah kegagalan petani Bawean bercocok tanam. Selain curah hujan rendah yang mengakibatkan kekurangan air, tanaman padi yang ditanam bulan Januari lalu rentan serangan penyakit. “Sawah-sawah ini sudah jelas tidak bisa diharapkan untuk dipanen,” katanya.
Kondisi ini dibenarkan Parto, Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik di Kecamatan Sangkapura. “Curah hujan yang biasanya tinggi pada bulan Desember hingga Februari, saat ini justru rendah,” katanya. “Jika beberapa hari ke depan tidak turun hujan, bisa dipastikan petani di Bawean akan gagal panen,” jelasnya. sep
Posting Komentar