Media Bawean, 29 April 2010
Sumber : Jawa Pos
Pasang Relawan di Seluruh Penjuru Mata Angin
Tinggal di Surabaya selama 30 tahun tidak menghilangkan rasa kangen Mazlan kepada tanah kelahirannya di Bawean, Gresik. Cawawali termuda yang digandeng cawali Bagio Fandi Sutadi itu mengoptimalkan warga Bawean yang tinggal di Kota Pahlawan tersebut sebagai vote getter secara getok tular.
---
PULAU Bawean di Gresik dan Surabaya memang dipisahkan laut. Meski harus ditempuh dengan kapal cepat sekitar 45 menit dari Gresik, tetap banyak warga Bawean yang bermukim di Surabaya. Mereka menjadi sebuah komunitas hingga berpuluh-puluh tahun dengan keguyuban yang terjaga.
Semangat itu sedang dibangun pasangan Sutadi-Mazlan (Dimaz) bersama warga Bawean di Surabaya. Maklum, mereka guyub karena masih termasuk keluarga maupun kerabat. Para simpatisan tersebut memantapkan komitmen untuk memenangkan Dimaz dalam pilwali pada 2 Juni mendatang.
Mereka juga terus menggalang aksi simpati dan dukungan dari warga lain. Kebetulan, Senin malam (26/4), diadakan pertemuan di rumah seorang warga Bawean di daerah Dukuh Kupang.
Amansyah, koordinator simpatisan, menyatakan bahwa para koordinator tiap wilayah mempunyai anggota sekitar 100 kepala keluarga. ''Para simpatisan dan pendukung Pak Mazlan telah membentuk tim relawan di luar tim pemenangan resmi partai yang terbagi di lima wilayah,'' terangnya.
Mereka mendapat tugas menggalang dukungan sebanyak mungkin tanpa batasan jumlah maupun target dukungan. Amansyah mengungkapkan, para simpatisan juga membahas pemantapan strategi kampanye untuk menambah jumlah dukungan.
Pertemuan sederhana itu turut membentuk koordinator relawan dan simpatisan yang akan ditempatkan di tiap wilayah penjuru mata angin. Yakni, Surabaya Barat, timur, selatan, utara, dan pusat. ''Kami berusaha, suara warga Bawean di Surabaya bulat untuk Dimaz,'' ungkap Amansyah.
Mazlan yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya. Cawawali berusia 34 tahun itu meminta agar pendukungnya menjadi salah satu mesin politik yang andal. ''Silakan dukung calon dengan visi dan misi yang dianggap lebih maju untuk membangun Surabaya dan pembangunan itu lebih banyak berpihak pada kepentingan rakyat,'' paparnya.
Sejak mendapat rekomendasi PKB dan Gerindra, Mazlan dan Sutadi bertekad mengubah nasib warga Surabaya melalui sejumlah program kerja. Di antaranya, pengentasan kemiskinan, pembebasan surat hijau, penanganan masalah pendidikan, serta pengurangan jumlah pengangguran.
''Saya bangga maju menjadi cawawali bersama Pak Sutadi karena beliau paham betul problem kota ini,'' tuturnya. Mazlan berharap, para simpatisan warga Bawean di Surabaya bekerja maksimal untuk mewujudkan visi dan misi Dimaz. (sep/c12/oni)
Sumber : Jawa Pos
Pasang Relawan di Seluruh Penjuru Mata Angin
Tinggal di Surabaya selama 30 tahun tidak menghilangkan rasa kangen Mazlan kepada tanah kelahirannya di Bawean, Gresik. Cawawali termuda yang digandeng cawali Bagio Fandi Sutadi itu mengoptimalkan warga Bawean yang tinggal di Kota Pahlawan tersebut sebagai vote getter secara getok tular.
---
PULAU Bawean di Gresik dan Surabaya memang dipisahkan laut. Meski harus ditempuh dengan kapal cepat sekitar 45 menit dari Gresik, tetap banyak warga Bawean yang bermukim di Surabaya. Mereka menjadi sebuah komunitas hingga berpuluh-puluh tahun dengan keguyuban yang terjaga.
Semangat itu sedang dibangun pasangan Sutadi-Mazlan (Dimaz) bersama warga Bawean di Surabaya. Maklum, mereka guyub karena masih termasuk keluarga maupun kerabat. Para simpatisan tersebut memantapkan komitmen untuk memenangkan Dimaz dalam pilwali pada 2 Juni mendatang.
Mereka juga terus menggalang aksi simpati dan dukungan dari warga lain. Kebetulan, Senin malam (26/4), diadakan pertemuan di rumah seorang warga Bawean di daerah Dukuh Kupang.
Amansyah, koordinator simpatisan, menyatakan bahwa para koordinator tiap wilayah mempunyai anggota sekitar 100 kepala keluarga. ''Para simpatisan dan pendukung Pak Mazlan telah membentuk tim relawan di luar tim pemenangan resmi partai yang terbagi di lima wilayah,'' terangnya.
Mereka mendapat tugas menggalang dukungan sebanyak mungkin tanpa batasan jumlah maupun target dukungan. Amansyah mengungkapkan, para simpatisan juga membahas pemantapan strategi kampanye untuk menambah jumlah dukungan.
Pertemuan sederhana itu turut membentuk koordinator relawan dan simpatisan yang akan ditempatkan di tiap wilayah penjuru mata angin. Yakni, Surabaya Barat, timur, selatan, utara, dan pusat. ''Kami berusaha, suara warga Bawean di Surabaya bulat untuk Dimaz,'' ungkap Amansyah.
Mazlan yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya. Cawawali berusia 34 tahun itu meminta agar pendukungnya menjadi salah satu mesin politik yang andal. ''Silakan dukung calon dengan visi dan misi yang dianggap lebih maju untuk membangun Surabaya dan pembangunan itu lebih banyak berpihak pada kepentingan rakyat,'' paparnya.
Sejak mendapat rekomendasi PKB dan Gerindra, Mazlan dan Sutadi bertekad mengubah nasib warga Surabaya melalui sejumlah program kerja. Di antaranya, pengentasan kemiskinan, pembebasan surat hijau, penanganan masalah pendidikan, serta pengurangan jumlah pengangguran.
''Saya bangga maju menjadi cawawali bersama Pak Sutadi karena beliau paham betul problem kota ini,'' tuturnya. Mazlan berharap, para simpatisan warga Bawean di Surabaya bekerja maksimal untuk mewujudkan visi dan misi Dimaz. (sep/c12/oni)
Posting Komentar