Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa TimurBahas Hubungan NU Dengan Muhammadiyah

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa TimurBahas Hubungan NU Dengan Muhammadiyah

Posted by Media Bawean on Kamis, 15 April 2010

Media Bawean, 15 April 2010

Prof. Dr. Thohir Luth, MA.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur


Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sangkapura, tadi malam (14/4) mengadakan acara Pengajian Umum jelang Muktamar Muhammadiyah ke-46 dan milad Muhammadiyah ke- Seabad, bertempat di masjid sholihen dengan penceramah Prof. Dr. Thohir Luth, MA. sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Hadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Drs. H. Muhammad In'am, Muspika Sangkapura, dan Warga Muhammadiyah se-Pulau Bawean.

Prof. Dr. Thohir Luth, MA. mengawali cermahnya, mengatakan, "Kepada keluarga besar Muhammadiyah yang ada di Sangkapura, bahwa sebentar lagi ada pemilu kepala daerah, maka Pimpinan Wilayah mengintruksikan kepada seluruh warga muhammadiyah tidak boleh melakukan aksi golput pada pemilihan bupati dan wakilnya. Muhammadiyah adalah organisasi dakwah, tetapi muhammadiyah berpartisipasi dalam politik untuk membangun masa depan yang lebih baik dan bermanfaat. Muhammadiyah berpesan pilihlah calon-calon bupati yang mempunyai komitmen untuk membangun daerah dan mempunyai komitmen dan nyali untuk memberantas korupsi," katanya.

"Ada grand skanerio, kalau ingin islam di Indonesia gagal dan pembangunan yang ada tersendat-sendat, maka aduk-aduklah dua kekuatan besar yaitu NU dengan Muhammadiyah,"ujarnya.

"Saya sering menyampaikan kepada tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bila ada informasi yang kurang berkenan, tolong dicross cek kepada kami lebih terdahulu, sebelum menentukan sikap. Sebab khawatir dimanfaatkan oleh pihak ketiga ingin memanfaatkan memomentum ini untuk merusak ukhwah islamiyah sekaligus melumpuhkan kekuatan Islam di tanah air sebagai penduduk terbesar di dunia," jelasnya.

"Dalam buku yang ditulis oleh Munir Markan tentang KH. Hasyim Asyari dengan KH. Ahmad Dahlan, dalam soal keislaman dan ukhwah mari kita ramai-ramai menggalang, dalam soal perbedaan mari kita sadari masing-masing. Biarkan perbedaan berjalan, tetapi ukhwah tetap kita galang "paparnya. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean