Media Bawean, 27 April 2010
LP. Maarif NU Bawean mengadakan seminar pendidikan bertempat di SMPN I Sangkapura (26/4). Sebagai narasumber, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Chusaini Mustaz dan Dwi Astutik.
Undangan yang hadir membludak, dari 500 undangan yang hadir sebanyak 1.000 orang dari guru PNS dan swasta se- Pulau Bawean. Membludaknya peserta seminar pendidikan dengan kontribusi sebesar Rp.20ribu untuk biaya piagam dan konsumsi, membuat peserta banyak duduk diluar gedung berhubung dalam ruangan sudah terpenuhi sesuai kapasitas yang disediakan oleh penitia pelaksana.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Chusaini Mustaz, menjelaskan pentingnya keterpihakan pengambil kebijakan dalam pendidikan. "Keperdulian pemerintah Gresik dalam memajukan pendidikan dibuktikan dengan besarnya anggaran yaitu 39,8 % dari 1 triluyun anggaran yang ada," katanya.
"Intensif yang dulunya tahun 2010 Rp.50ribu perbulan meningkat menjadi Rp. 125ribu perbulan, BOS untuk siswa SD/MI sudah mencapai Rp. 50ribu perbulan, sedangkan siswa SMP/MTs. sebesar Rp. 100ribu sebulan,"jelasnya.
"Filosofinya bagaimana kebijakan berpihak ke pendidikan yang menghasilkan mengangkat energi dibuktikan sebagai lulusan SMA ternyata nilai tertinggi nomor 1 jurusan IPA se-Jawa Timur diraih oleh siswa SMAN 1 Gresik, dan SMAN Kebomas meraih rangkin nilai tertinggi nomor 8 jurusan bahasa se-Jawa Timur" terangnya.
Sedangkan Dwi Astutik dalam seminar menjelaskan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai dewasa. (bst)
Undangan yang hadir membludak, dari 500 undangan yang hadir sebanyak 1.000 orang dari guru PNS dan swasta se- Pulau Bawean. Membludaknya peserta seminar pendidikan dengan kontribusi sebesar Rp.20ribu untuk biaya piagam dan konsumsi, membuat peserta banyak duduk diluar gedung berhubung dalam ruangan sudah terpenuhi sesuai kapasitas yang disediakan oleh penitia pelaksana.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Chusaini Mustaz, menjelaskan pentingnya keterpihakan pengambil kebijakan dalam pendidikan. "Keperdulian pemerintah Gresik dalam memajukan pendidikan dibuktikan dengan besarnya anggaran yaitu 39,8 % dari 1 triluyun anggaran yang ada," katanya.
"Intensif yang dulunya tahun 2010 Rp.50ribu perbulan meningkat menjadi Rp. 125ribu perbulan, BOS untuk siswa SD/MI sudah mencapai Rp. 50ribu perbulan, sedangkan siswa SMP/MTs. sebesar Rp. 100ribu sebulan,"jelasnya.
"Filosofinya bagaimana kebijakan berpihak ke pendidikan yang menghasilkan mengangkat energi dibuktikan sebagai lulusan SMA ternyata nilai tertinggi nomor 1 jurusan IPA se-Jawa Timur diraih oleh siswa SMAN 1 Gresik, dan SMAN Kebomas meraih rangkin nilai tertinggi nomor 8 jurusan bahasa se-Jawa Timur" terangnya.
Sedangkan Dwi Astutik dalam seminar menjelaskan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai dewasa. (bst)
Posting Komentar