Media Bawean, 6 Mei 2010
Pemasangan Reklame Baliho SBY Di Alun-Alun SangkapuraLutfi Hasyim sebagai Ketua Tim HUMAS Kecamatan Sangkapura menilai kinerja Panwas Sangkapura agak ompong dalam soal pemasangan reklame SBY di Alun-ALun Sangkapura.
"Sesuai kesepakatan bersama tim sukses se- kecamatan Sangkapura, Alun-Alun kota Sangkapura harus bersih dari atribut calon baik komersial ataupun non komersial. Satu hari setelah kesepakatan, kami melepas semua atribut calon yang kami usung, tapi milik SBY tetap saja terpasang tidak dilepas dengan alasan membayar," katanya.
"Komitmen kita dilanggar sendiri, sementara Panwas agak ompong. Saya kecewa berat dengan kinerja Panwas kurang greget atau kurang tajam, sebab kesepakatan sudah diputuskan bersama dengan ditandatangani bersama, " ujar Lutfi Hasyim.
Nusron dari Tim BANI, mengatakan, "Kita tinjau dari sisi perizinannya saja, bila reklame di Alun-Alun sudah sesuai dengan aturan maka tidak ada masalah,"paparnya
Hariri dari Tim SBY, menjelaskan, "Kami sudah mendatangi Panwas guna menjelaskan keterkacualian soal pemasangan reklame. Bila izin operasional sudah dipenuhi, maka pemasangan baliho SBY sudah memiliki legal formal. Silahkan, siapa saja mau menurunkan baliho di Alun-Alun, tetapi resikonya harus ditanggung sendiri," jelasnya.
Faizal Akli dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Pemasangan reklame di Alun-Alun Sangkapura oleh Tim SBY sudah melalui jalur yang benar dan sesuai dengan aturan. Saya sebagai pemilik reklame sudah memenuhi kewajiban membayar kontribusi pajak pada Dispenda, serta membayar gaji petugas kebersihan di Alun-Alun Sangkapura tiap bulannya Rp. 300ribu,"ucapnya.
Ketua Panwascam Sangkapura Haris, ditemui Media Bawean dirumahnya, menyatakan, "Pemasangan baliho SBY di Alun-Alun kota Sangkapura sudah benar dan tidak melanggar aturan, sesuai hasil konfermasi dengan Panwas Kabupaten Gresik,"katanya.
"Soal kinerja saya bersama teman-teman yang lain dinilai ompong silahkan saja, itu sebagai koreksi untuk melaksanakan tugas lebih baik kedepan,"terangnya. (bst)
"Sesuai kesepakatan bersama tim sukses se- kecamatan Sangkapura, Alun-Alun kota Sangkapura harus bersih dari atribut calon baik komersial ataupun non komersial. Satu hari setelah kesepakatan, kami melepas semua atribut calon yang kami usung, tapi milik SBY tetap saja terpasang tidak dilepas dengan alasan membayar," katanya.
"Komitmen kita dilanggar sendiri, sementara Panwas agak ompong. Saya kecewa berat dengan kinerja Panwas kurang greget atau kurang tajam, sebab kesepakatan sudah diputuskan bersama dengan ditandatangani bersama, " ujar Lutfi Hasyim.
Nusron dari Tim BANI, mengatakan, "Kita tinjau dari sisi perizinannya saja, bila reklame di Alun-Alun sudah sesuai dengan aturan maka tidak ada masalah,"paparnya
Hariri dari Tim SBY, menjelaskan, "Kami sudah mendatangi Panwas guna menjelaskan keterkacualian soal pemasangan reklame. Bila izin operasional sudah dipenuhi, maka pemasangan baliho SBY sudah memiliki legal formal. Silahkan, siapa saja mau menurunkan baliho di Alun-Alun, tetapi resikonya harus ditanggung sendiri," jelasnya.
Faizal Akli dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Pemasangan reklame di Alun-Alun Sangkapura oleh Tim SBY sudah melalui jalur yang benar dan sesuai dengan aturan. Saya sebagai pemilik reklame sudah memenuhi kewajiban membayar kontribusi pajak pada Dispenda, serta membayar gaji petugas kebersihan di Alun-Alun Sangkapura tiap bulannya Rp. 300ribu,"ucapnya.
Ketua Panwascam Sangkapura Haris, ditemui Media Bawean dirumahnya, menyatakan, "Pemasangan baliho SBY di Alun-Alun kota Sangkapura sudah benar dan tidak melanggar aturan, sesuai hasil konfermasi dengan Panwas Kabupaten Gresik,"katanya.
"Soal kinerja saya bersama teman-teman yang lain dinilai ompong silahkan saja, itu sebagai koreksi untuk melaksanakan tugas lebih baik kedepan,"terangnya. (bst)
Posting Komentar