Media Bawean, 14 Agustus 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Puluhan kapal layar motor tertahan di Pelabuhan Gresik kemarin (13/8). Mereka tidak bisa berlayar setelah Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik mengeluarkan early warning (peringatan dini) terkait cuaca dan gelombang di perairan Gresik. Berdasar peringatan tersebut, ketinggian gelombang di perairan Gresik rata-rata mencapai 3 meter.
Tidak terkecuali, kapal cepat Ekspress Bahari (EB) 8B harus bertahan di Pelabuhan Gresik dan menunda pelayaran ke Pulau Bawean. Kepala Adpel Gresik Abdul Aziz mengungkapkan, berdasar laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMGK) Tanjung Perak, Surabaya, seminggu terakhir cuaca tidak menentu.
''Untuk 24 jam (hari ini), tinggi gelombang bisa maksimal 3 meter. Arah dan kecepatan angin mencapai 26 knot dengan keadaan cuaca berpeluang hujan,'' jelas Azis kepada wartawan kemarin.
Menurut dia, kondisi cuaca seperti itu cukup membahayakan bagi pelayaran. Namun, karena tingginya permintaan masyarakat untuk berangkat ke Pulau Bawean, dia akhirnya hanya bisa mengizinkan Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Kartika (DK) untuk mengangkut penumpang ke pulau tersebut. ''Sebab, sejak Rabu (12/8) ratusan penumpang keleleran di Gresik menunggu pemberangkatan kapal ke Bawean,'' ungkapnya.
KMP DK, jelas Aziz, bisa diberangkatkan karena kapal berkapasitas 265 penumpang itu mempunyai tingkat risiko yang lebih kecil daripada kapal yang lain. ''Dharma Kartika terbuat dari besi, lebih stabil untuk menyusuri laut dan lebih kuat untuk memecah ombak. Berbeda dari Ekspress Bahari yang terbuat dari fiberglass,'' katanya. (yad/c5/ruk)