Media Bawean, 4 Oktober 2010
Terangkut jumlah penumpang sebanyak 556 orang, sebagian besar adalah warga Pulau Bawean yang tertunda untuk berlayar, setelah kapal Express Bahari 8B (2/10) menggagalkan pelayaran sehubungan gelombang besar, dan kapal Dharma Kartika (3/10) tidak berlayar akibat gelombang besar.
Kepala Adpel Gresik, Abdul Azis menyatakan, pengoperasian kapal besar tersebut terpaksa dilakukan karena dua kapal reguler, KM Expres Bahari 8-B dan KM Dharma Kartika tidak beroperasi sehubungan gelombang besar.
Kondisi laut menurut Azis, sampai saat ini tinggi ombak masih mencapai tinggi 3,5 meter dan dorongan angin mencapai 20 knot.
"KM Dharma Ferry II, selain terbuat dari besi dan mampu menahan serangan gelombang hingga ketinggian 4 meter dan tetap melaju tenang," katanya Abdul Azis.
Syukron Makmun, Ketua Persatuan Mahasiswa Bawean (PMB) yang ikut dalam pelayaran menyatakan bersyukur bisa pulang ke Pulau Bawean. "Solusi tepat dalam waktu singkat yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik adalah bukti keperdulian beliau terhadap rakyatnya di Pulau Bawean," paparnya.
"Semoga kedepan, bila ada permasalahan yang sama akan segera teratasi seperti sekarang," harapan Syukron Makmun.
Kapal berangkat dari Pelabuhan Gresik jam 09.00 WIB. dengan mengangkut penumpang sebanyak 556 orang, harga tiket ekonomi Rp.116ribu, dan sampai di Pulau Bawean jam 19.00 WIB. Pejalanan Gresik - Bawean 81 mil ditempuh selama 10 jam.
Dalam perjalanan, terlihat banyak penumpang tiduran diruang tempat tidur dan ruang berkursi, sebagian memilih santai bersama diruang kafe dengan merokok dilengkapi kopi panas. Terlihat ramai penumpang yang keluar masuk ruang kafe dengan berbelanja snack dan minuman.
Ditengah perjalanan lepas nyamukan, gelombang menyapa kapal terasa goyangan tanpa disengaja. Sampai dipertengahan goyangannya semakin dahsyad berakibat banyak penumpang yang mabuk laut. Lepas pertengahan kondisi gelombang laut menurun, terasa goyangannya agak santai.
Terasa goyangan lebih dahsyat kembali terjadi, ketika kapal sudah mendekati Pulau Bawean. Kelihatan wajah ketakutan dari sebagian penumpang, sehingga memilih berdiam diri sambil duduk merasakan dahsyadnya gelombang. (bst)
Posting Komentar