Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pengantin Adat Bawean (1)
Berbalas Pantun Depan Pintu

Pengantin Adat Bawean (1)
Berbalas Pantun Depan Pintu

Posted by Media Bawean on Minggu, 10 Oktober 2010

Media Bawean, 10 Oktober 2010





Prosesi acara adat pengantin Bawean, bertemakan "Merangkai Serumpun Adat, Membingkau Pantun Sejagat", dilaksanakan hari ini (minggu, 10/10/2010) di halaman Gedung SMP-SMA NU Islamiyah Tambak. Dalam resepsi pernikahan Ahmad Bahauddin putra H. Hawadis dengan Hj. Fatimah mempersunting Elva Rahmah Hayani putri H. Abdul Khaliq dengan Hj. Hadijah.

H. Abdul Khaliq ditemui Media Bawean mengatakan, "Bila beracuan prosesi acara adat pengantin Bawean yang sebenarnya prosesinya berlangsung selama satu minggu,  tetapi resepsi hari ini dipersingkat dalam beberapa jam saja," katanya.

"Sudah hampir satu tahun mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang prosesi acara adat pengantin Bawean, Alhamdulillah bisa  terlaksana sekarang walaupun banyak hal yang dipangkasnya untuk mempersingkat waktu," ujar ayah mempelai putri Elva Rahmah Hayani.

Budayawan kondang asal Pulau Bawean, Natsir Abrari menilai prosesi acara adat pengantin Bawean sangatlah baik. "Bila budaya Bawean tidak dilestarikan, dampaknya akan terkikis habis budaya aslinya," paparnya.

Prosesi acara adat pengantin Bawean diawali pembacaan ayat suci Al Qur'an (ngaji khataman) oleh mempelai wanita diatas pelaminan. Uniknya nada mengaji yang dilantunkan berciri khas daerah Pulau Bawean.

Setelah mengaji selesai, mempelai laki-laki menuju tempat resepsi dengan barisan pertama adalah kaum ibu membawa hantaran. Bagian tengah barisan tampak mempelai laki-laki dengan gagah beraninya menunggangi kuda yang diikuti oleh pengirim laki-laki.

Sampai ditempat resepsi, pengantin lelaki dihadang oleh tirai pembatas, lalu perwakilan penggiring laki-laki memberikan isyarat pantun bahwa pengantin lelaki akan memasuki ruang prosesi adat. 

Pihak pengantin wanita membalas pantun dengan memberikan banyak persyaratan agar pengantin lelaki bisa masuk, diantaranya dengan  memberikan banyak uang dan tangga emas. Setelah persyaratan dikabulkan, pihak pengantin wanita membuka tirai, mempersilahkan pengantin lelaki memasuki ruang prosesi adat perkawinan Bawean. (Bersambung.....) (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean