H. Muhammad Subhe (46 Th.) warga desa Suwari Kecamatan Sangkapura menyatakan sangat kecewa dengan sikap Kepala Desa, sehubungan tidak diberikannya jatah listrik pemasangan baru PLN UPJ Bawean. Rumah Subhe letaknya dipinggir jalan lingkar Pulau Bawean, sedangkan jarak dengan jaringan listrik sangat berdekatan.
"Saya sudah membayar uang pendaftaran melalui Kepala Dusun, rumah sudah di survei oleh PLN dan sudah dinyatakan layak untuk mendapatkannya, serta diundang bersama warga lainnya ke Kantor PLN untuk proses pendaftaran," katanya.
"Ternyata sampai di Kantor PLN Bawean, nama saya tidak dimasukkan dalam daftar sebagai calon pelanggan listrik PLN desa Suwari, sehingga sangat kecewa dengan sikap Kepala Desa,"terangnya.
"Bila tidak termasuk, kenapa rumah disurvei oleh PLN, lalu kenapa diundang ke Kantor PLN?," tanya Subhe dengan nada tegas.
"Terus terang listrik PLN sangatlah dibutuhkan, sementara rumah tetangga sudah terang benderang dan rumah saya dalam kegelapan,"paparnya.
"Inilah dampak dari politik, disebabkan tidak mendukungnya dalam pemilihan kepala desa, sehingga tidak berfikir rasional dalam mengambil keputusan,"tuturnya.
Drs. Ruhan sebagai Kepala Desa Suwari ditemui Media Bawean (Senin, 25/10/2010) menolak keras bahwa Subhe tidak mendapatkan jatah listrik PLN disebabkan faktor politik yang tidak mendukungnya dalam Pilkades.
Kenapa Subhe tidak mendapatkan listrik? "Sebab Subhe terlambat membayar pendaftaran, seandainya uang pendaftaran dibayar tepat waktu dijamin akan mendapatkan listrik,"jawabnya.
"Perlu diketahui, jatah listrik untuk desa Suwari sebanyak 120 pelanggan, sementara calon pelanggan yang ingin mendaftarkan sangat banyak. Ketika jatah sudah sesuai, maka data tidak bisa dirubah-rubah lagi,"jelasnya. (bst)
Posting Komentar