Media Bawean, 16 Februari 2011
Masyarakat desa Daun memiliki tradisi pergi ke pantai setelah acara peringatan maulid selesai. Mereka datang ke pinggir laut bersama seluruh keluarga dengan membawa perbekalan makanan secukupnya. Tujuan utama adalah makan-makan bersama keluarga dengan warga sekampung di desa Daun.
Suasana pantai disekitar laut desa Daun, hari selasa (15/2011) terlihat sangat ramai dikunjungi warga berasal dari seluruh dusun di desa Daun, termasuk warga luar sengaja berkunjung untuk menikmati suasana berlibur di pantai.
H. Darnoji sebagai tokoh masyarakat Daun dihubungi Media Bawean mengatakan tradisi pergi ke pantai (pinggir laut) dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu setelah acara maulid dan menjelang puasa ramadhan.
Tujuannya menurut H. Darnoji, bila setelah acara maulid untuk makan-makan bersama dengan keluarga hasil angkatan molod, sedangkan menjelang puasa ramadhan dilakukan untuk persialan pelaksanaan ibadah puasa dalam artian memuaskan makan bersama keluarga sebelum berpuasa.
"Tradisi pergi ke pantai sampai sekarang masih tetap ramai dikunjungi warga, acara sampai di pinggir pantai adalah makan-makan bersama keluarga, bakar-bakar ikan dan mandi air laut bagi anak-anak kecil,"katanya
Rafi'ah sebagai Ketua PC. IPPNU asal Daun menyataan tradisi pergi ke pantai dilakukan sudah sejak lama atau turun temurun sampai sekarang masih tetap diminati oleh warga.
"Sebenarnya dahulu terpusat di pantai Daun Timur, tetapi sekarang sudah terbagi banyak sesuai jangkaun yang bisa dilalui sepeda motor,"paparnya.
Selain acara makan-makan, menurut Rafi'ah, manfaatnya bisa dijadikan sarana untuk menjalin hubungan keakraban antar warga, tetapi negatifnya terkadang dimanfaatkan oleh anak-anak muda untuk percintaan. (bst)
Posting Komentar