Media Bawean, 24 Februari 2011
Maling oh maling, ternyata bukan sekedar isu yang berkembang di Pulau Bawean. Rumah Farida di Rengkeh-Rengkeh, Dusun Tajung, Desa Kepuhlegundi, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, kamis (24/2/2011) waktu siang bolong, sekitar jam 09.00 WIB. diobok-obok maling dengan kerugian sebesar Rp. 5 juta.
Farida (20 Th.) ditemui Media Bawean, mengatakan tidak mengetahui secara lengkap kejadian pencurian di rumahnya, sehubungan dirinya menghadiri acara maulid di Madrasah Ibtidaiyah Kepuh. "Lebih lengkapnya, nenek saja yang menceritakan kejadiannya,"katanya.
Munati (64 Th.) mengatakan ketika akan mengambil cucian baju cucunya, ternyata didalam rumah sudah berantakan barang-barang didalam, kemudian memanggil Sulaeman agar cepat datang sehubungan takut malingnya ada didalamya.
"Kemudian Sulaeman mendatangi rumah, diperiksa ternyata lemari dibelakang, termasuk didepan sudah diobok-obok, banyak pakaian sudah diluar, termasuk televisi sudah pindah tempat tetapi tidak diambilnya,"ujarnya.
"Anehnya pintu belakang dikunci, darimana masuknya maling,"paparnya penuh tanda tanya.
Menurut Munati, tidak ada satupun warga yang mengetahui atau melihat maling yang mengobok-obok rumahnya.
Barang apa saja yang hilang? "Uang sebanyak Rp.400ribu, cincin emas dua buah dengan berat masing-masing 3 gram dan gelang satu buah dengan berat 6 gram. Total kerugian sebesar Rp.5juta,"jawabnya.
Setelah mendengar kejadian pencurian di siang bolong, aparat desa Kepuhlegundi termasuk anggota kepolisian yang dipimpin oleh Aiptu Besuki sebagai Kanit Polsek Tambak mendatangi rumah korban.
Kapolsek Tambak, AKP Didik Wahyudi, SH. dihubungi Media Bawean membenarkan adanya kejadian pencurian di desa Kepuhlegundi. "Anggota sudah melakukan olah TKP, termasuk melakukan pemyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku pencurian,"terangnya. (bst)
Posting Komentar