Media Bawean, 31 Maret 2011

Kepala Bappeda Kabupaten Gresik, Bambang Isdianto dihubungi Media Bawean via ponselnya, (kamis, 31/3/2011), menyatakan sebenarnya Pulau Bawean sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gresik, tetapi ada beberapa program propinsi yang belum masuk, seperti pariwisata dan lapangan terbang.
"Masih tahap konsultasi yang berupa draft belum ditetapkan, sehingga direvesi kembali menyesuaikan dengan program propinsi,"katanya.
"Ada program propinsi pengembangan Pulau Bawean seperti parawisata, termasuk kelanjutan lapter dan pembangunan infrastruktur yang minta disesuaikan antara propinsi dengan kabupaten,"terangnya.
Apakah menerima dengan masukan Bappeda Propinsi Jawa Timur? "Iya kita menerima, kemarin adalah forum konsultasi untuk menyesuaikan antara RPJMD propinsi dengan kabupaten,"jawab Bambang Isdianto.
Khatibur Rasyadi Alwi (tokoh Bawean di Jakarta) merespon, menurutnya pembangunan RPJMP Bawean tidak lepas dan menjadi satu kesatuan dari rencana pembangunan dan pengembangan Gresik secara keseluruhan.
"Pembangunan harus diarahakan kepada potensi dan kearifan lokal, karena Pulau Bawean mempunyai potensi alam yang menarik, alami dan indah. Pada saat yang sama masyarakat Bawean adalah masyarakat religius, oleh karena itu menjadi sangat relevan pembangunan diarahkan menjadi daerah wisata relegius"paparnya.
"Kalau ada target pembangunan jangka menangah dan panjang ada, tentu pembanggunan di bidang infrastruktur menjadi prasyarat awal atau keniscayaan untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut. Sehingga persoalan klasik menahun selama ini akan terpecahkan, misalnya soal Listrik yang sering padam, jalan lingkar Bawean (JLB) yang rusak dan transportasi kapal dan udara,"jelasnya.
"Tentu ini butuh komitmen dan kerja sama seluruh elemen dan stakeholder masyarakat, tokoh,pemuda dan Pemerintah Gresik, sehingga harapan pembangunan Pulau Bawean yang lebih progresif dan bisa lebih cepat terealisasi,"ujar Khatibur Rasyadi Alwi.
Sementara Iling, Khairil Anwar SS sebagai Ketua Ketua Umum LEB BEKU Bhei-Bhei menilai permintaan Bappeda Proipinsi Jatim untuk memasukkan Bawean dalam RPJMP menunjukkan bahwa Bawean hingga hari ini masih ditinggalkan oleh Gresik.
"Buktinya konkrit dengan tidak masuknya Bawean dalam RPJMP Kabupaten Gresik, walau secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik. Masih untung Pemprop. Jatim masih ingat bahwa Bawean masuk dalam wilayahnya. Ini mesti dipertanyakan ke Pemkab Gresik sebagai bentuk kesalahan yang disengaja atau karena lupa bin amnesia?"tuturnya. (bst)
"Buktinya konkrit dengan tidak masuknya Bawean dalam RPJMP Kabupaten Gresik, walau secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik. Masih untung Pemprop. Jatim masih ingat bahwa Bawean masuk dalam wilayahnya. Ini mesti dipertanyakan ke Pemkab Gresik sebagai bentuk kesalahan yang disengaja atau karena lupa bin amnesia?"tuturnya. (bst)
1 comments:
Alangkah baiknya kalau kita, elemen warga Bawean sendiri, katakanlah seperti KTB (Kerukunan Toghellen Bawean) bisa menyusun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)khusus untuk Bawean, sebagaimana juga pernah diusulkan Mas Fauzi Rauf (Mantan Ketua PCNU Bawean).
Artinya sebagai pemangku kepentingan utama (stake holder yg utama), kitalah yang harusnya lebih tahu mau diapakan dan dibawa ke arah mana masa depan Bawean. Saya kira itu akan menjadi masukan yang sangat berarti buat penyusunan RPJMD tingkat Kabupaten atau Provinsi.
Jadi paradigmanya bukan lagi sekedar menunggu keinginan pusat (top down), tapi merupakan inspirasi dari bawah (Bottom up). Selamat mencoba...
Posting Komentar