Media Bawean, 25 Mei 2011
Acara lailatul ijtima' PC. Lakpesdam NU Bawean diselenggarakan tadi malam (selasa, 24/5/2011) bertempat di Gedung PCNU Bawean. Hadir tokoh ulama, kyai, serta Muspika Kecamatan Sangkapura, dan tokoh masyarakat, dalam acara yang diawali istighosah, dilanjutkan dengan diskusi bersama, bertema "Mencari Solusi atas Prostitusi di Bawean".
KH. Zakariyah sebagai pemimpin diskusi menyatakan praktek prostitusi semakin marak di Pulau Bawean, tetapi solusi pencegahan atau antisipasi sampai saat belum atau jarang dilakukan baik oleh tokoh maupun penegak hukum. Bahkan menurutnya, ada daerah bila memasukinya saja harus membayar uang.
H. Syariful Mizan sebagai Ketua PCNU Bawean mengungkapkan bahwa praktek prostitusi di Pulau Bawean sudah berkembang sejak lama, perkiraan empat tahun lalu. "Kebiasaannya, selalu ada saat musim angin kencang, ada kapal berlindung di Pulau Bawean,"katanya.
Basri sebagai tokoh Sungaiteluk mengajak kepada peserta diskusi agar tidak mengklaim terdahulu sebelum ada bukti nyata, sebab menurutnya baru mendengar sekarang ini bila ada praktek prostitusi di Pulau Bawean.
Senada dengan Basri, yaitu Haris dari Kumalasa menegaskan agar berhati-hati dalam mengambil sikap, apalagi berkaitan dengan persoalan hukum yang seharusnya mengedepankan praduga tidak bersalah.
Sedangkan Sulaeman menawarkan solusi agar persoalan ini secepatnya diselesaikan dengan mendesak kepala desa di Pulau Bawean agar membuat peraturan desa.
Masyhud sebagai tokoh muda, menyikapi persoalan maraknya prostitusi diperlukan adanya langkah secepatnya dengan bekerjasama antara ulama dengan umara sebagai penegak hukum. "Bila tidak ada langkah pencegahan, dampaknya akan dirasakan Bawean kedepan bukan tambah baik tetapi akan lebih rusak,"paparnya.
Merespon masukan tokoh masyarakat, Muspika Kecamatan Sangkapura, yaitu Kapten Inf. Amir Kurdi sebagai Komandan Koramil 0817/17 Sangkapura, menyatakan dengan tegas bila ada sesuatu yang melanggar di masyarakat Bawean agar dilaporkan segera ke kantor kepolisian ataupun koramil Sangkapura.
"Pihaknya siap untuk terjun langsung menanganis setiap permasalahan yang ada di kecamatan Sangkapura demi kebaikan bersama,"terangnya.
Kapten Inf. Amir Kurdi. menyaranakan agar penyampaian informasi kepada masyarakat agar sesuai fakta di lapangan, tidak bersumberkan katanya oh katanya, dengan harapan masyarakat tidak dibuat resah ataupun merasa terusik ketenangannya.
Aiptu Hariri mewakili Kapolsek Sangkapura, AKP. H. Zamzani menegaskan bahwa aparat kepolisian selalu siap bila ada laporan dari masyarakat untuk menangani segala persoalan di masyarakat.
"Tapi tolong masyarakat melaporkan bila mengetahui ada pelanggaran hukum, sehubungan terbatasnya jumlah personel yang ada di Polsek Sangkapura, sehingga nantinya bisa melakukan tindakan secepatnya,"pungkasnya.
KH. Bajuri Yusuf sebelum membacakan do'a penutup, menyarankan agar lembaga Nahdaltul Ulama difungsikan kepungurusannya, sebab dugaan tersebut juga dilakukan oleh orang NU, sehingga pengurus NU punya kewajiban untuk memperbaikinya. "Silahkan PCNU Bawean mengirim surat secara tertulis kepada Muspika Sangkapura, bahwa di Sangkapura ada suatu permasalahan yang perlu diselesaikan, tetapi harus dikuatkan dengan bukti kongkret,"jelasnya.
KH. Bajuri Yusuf menyarakan kepada Media Bawean agar dalam pemberitaan selalu selektif menyaringnya, sehingga tidak menimbulkan efek dan berdampak lebih buruk. (bst)
Posting Komentar