Media Bawean, 6 Juni 2011
Sistem antrian penjualan tiket kapal Express Bahari 1C di Gresik, diprotes banyak kalangan di Gresik sehubungan mempersulit dan menyiksa bagi calon penumpang kapal Gresik - Bawean.
Eko Prayitno sebagai penumpang yang ikut antrian (minggu, 5/6/2011) di Gresik, mengatakan sangat tersiksa, penumpang sejak pagi sudah berbaris antri, kebanyakan tidak sarapan pagi, bahkan tidak melaksanakan shalat subuh sehubungan takut tidak mendapatkan tiket kapal.
Abd. Razak asal Kumalasa ditanya sistem antrean, menurutnya sangat tidak efektif sepertinya calon penumpang dibuat tersiksa, dan tidak ada kenyamanan untuk pulang ke Pulau Bawean.
Sedangkan Tabrani, ditanya Media Bawean, hari minggu (5/6/2011) juga ikut antrian panjang tapi memutuskan tidak berlayar sehubungan ada calon penumpang yang usianya lanjut usia tidak mendapatkan tiket, padahal keluarga lainnya sudah mendapatkan tiket untuk pulang ke Pulau Bawean.
H. Muntarifi sebagai tokoh Bawean di Gresik, menyatakan sangat disayangkan keputusan baru dengan memberlakukan antrian dalam pembelian tiket. "Sekarang sudah zaman canggih, tidak etis jika warga Bawean disuruh antri panjang dalam pembelian tiket kapal Gresik - Bawean,"katanya.
"Sistem antrian dalam penjualan tiket kapal, akan membuat saudara-saudara kita di Malaysia ataupun di Singapore menjadi takut untuk pulang ke Pulau Bawean, sehubungan mereka tidak ada kejelasan untuk mendapatkan tiket pulang, padahal mereka berlibur hanya dalam waktu singkat saja,"paparnya. (bst)
Posting Komentar