Media Bawean, 21 Juni 2011
Pantai sekeliling lapangan terbang (lapter) Pulau Bawean mengalami abrasi dan rusak berat, akibat penambangan pasir secara liar dan tidak menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.
Pantauan Media Bawean (senin, 20/6/2011), disepanjang pantai yang mengelilingi lapangan terbang, banyak bekas urukan penambangan pasir dengan berlubang dalam, terlihat banyak kayu tumbang disekeliling bibir pantai. Haruskah kondisi lingkungan pantai yang mengalami rusak berat dibiarkan, tanpa ada keperdulian untuk menjaga atau mengembalikan ke kondisi awal?
Muhsinin (34 th.) kepala Dusun Pejinggahan, desa Tanjungori, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, ditemui Media Bawean mengatakan kondisi pantai sekeliling lapangan terbang mengalami abrasi dan rusak total. "Silahkan lihat sekelilingnya, sudah penuh lubang bekas penambangan pasir dan pohon-pohon disekeliling pantai sudah tumbang,"katanya.
"Warga Pejinggahan menyesalkan adanya penambangan pasir secara liar yang berdampak kerusakan lingkungan, serta mengancam hilangnya sumber mata air,"paparnya.
Informasi yang diterima Media Bawean, penambangan pasir sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu, akses jalan menuju tempat galian pasir cukup mudah, melewati jalan sepanjang pagar pembatas lapangan terbang Bawean.
Warga Pejinggahan sudah seringkali melakukan penutupan jalan dengan memberi palang pintu masuk, tetapi seringkali dibuka kembali, sampai 5 kali penutupan.
Sekarang sudah tidak terlihat aktivitas penggalian pasir, sehubungan warga sejak satu bulan yang lalu sudah melakukan penutupan kembali.
Asnawi (30 th.) sebagai saksi mata, mengatakan hampir setiap hari dilakukan penambangan pasir di pantai sekeliling lapangan terbang, sebelum akses jalan ditutup oleh warga. (bst)
Posting Komentar