Media Bawean, 27 Juli 2011
Sumber : KOMPAS
GRESIK, KOMPAS.com - Kepala SDN Kotakusuma, Sankapura, Bawean, Hadi Suwoyo mengatakan, kebijakan menggunakan kursi baru di kelas III ICP, bukan kebijakan sekolah. Menurutnya, kursi plastik itu merupakan sumbangan orangtua siswa. Adanya penarikan "uang kursi" ini terungkap setelah salah seorang siswa, Andika Imam Taufiq, diketahui membawa kursi sendiri ke sekolah karena ibunya, Musnada, tak mampu membayar Rp 55.000 sebagai "uang kursi".
“Sebenarnya kursi yang lama dari bahan kayu masih ada, sekarang jadinya kursi lama hanya ditumpuk. Khusus untuk Andika yang belum mampu beli kursi, akhirnya memang memakai kursi kayu yang lama,” ungkap Hadi, saat dihubungi Surya, Selasa (26/7/2011) sore.
Hadi mengaku sebelumnya tidak tahu keluarga Andika tidak mampu. Ibu Andika menjadi orangtua tunggal, setelah suaminya meninggal dua tahun lalu. Ia berprofesi sebagai penjual jamu keliling.
“Tidak ada konfirmasi di dewan guru. Beliau (Musnada) bilang sudah melapor ke kepala sekolah, mungkin ke kepala sekolah yang lama,” ujar Hadi.
Saat disinggung tentang biaya pendidikan yang harus dibebankan pada keluarga Andika, Hadi langsung menyatakan uang pembayaran yang diberikan Musnada akan dikembalikan besok (hari ini, Rabu, 27 Juli 2011 ). Ia juga berjanji akan menggratiskan biaya pendidikan Andika begitu ada keterangan tidak mampu dari kepala desa.
Sebagai orangtua tunggal, Musnada mengaku berat harus menanggung biaya pendidikan kedua anaknya, Andika dan Anna. Kursi plastik yang dibawa Andika, ia dapatkan setelah berhasil membelinya secara kredit di pasar.
Posting Komentar