Media Bawean, 6 Juli 2011
Dalam rangka penegakan supremasi hukum dan penerapan perundang-undangan bidang perikanan dan kelautan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gresik telah membentuk Kelompok Pengawasan Masyarakat (POKMASWAS) di Pulau Bawean sebanyak 6 kelompok dari 11 kelompok di Gresik.
Hari ini (rabu, 6/7/2011) bertempat di Gedung Pertemuan Kompleks Perikanan Pulau Bawean diadakan pembinaan POKMASWAS oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur dan Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gresik. Hadir Muspika kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak, serta ketua POKMASWAS di Pulau Bawean.
Suryadi Ekawijaya dari Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur menjelaskan maksud dan tujuan, serta tugas pengawasan atas dibentuknya POKMASWAS di Pulau Bawean. Menurutnya, POKMASWAS dibentuk untuk melakukan pengawasan dalam rangka penerapan peraturan perundang-undangan bidang perikanan, sehingga tercipta ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
"Tugas utama POKMASWAS adalah melakukan koordinasi, kerjasama pengawasan di bidang perikanan dan kelautan bersama Satker SDKP Pulau Bawean,"katanya.
Menurutnya, POKMASWAS tidak dibolehkan melakukan tindakan secara langsung, bila menemukan bentuk pelanggaran diharapkan melaporkan hasil temuan kepada instansi terkait agar dilakukan tindakan sesuai peraturan dan undang-undang.
Lebih lanjut Suryadi Ekawijaya menyarakan agar penanganan permasalahan di Pulau Bawean dengan melakukan pemberdayaan kearifan lokal, sehingga bentuk pelanggaran bisa dicegah bersama seluruh warga Pulau Bawean.
Iwan Lukito dari Badan Penanggulangan Bencana (BPB) yang sebelumnya menjabat di Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gresik menjelaskan secara detail tentang pembentukan POKMASWAS di Pulau Bawean.
"Pulau Bawean memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, serta memajukan lebih baik kedepan. Bila kondisi lingkungan di Pulau Bawean tidak terjaga dengan baik, tentu dampaknya potensi yang dimiliki akan hilang,"paparnya.
"Harapan besar, kepada POKMASWAS untuk melakukan pengawasan di daerahnya masing-masing demi kelestarian lingkungan, serta peran sertanya untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait,"jelas Iwan Lukito.
Dalam sesi tanya jawab, diantara ketua POKMASWAS menuntut adanya tunjangan ataupun biaya operasional sehubungan tugas yang dikerjakan tidak terlepas dari anggaran biaya.
Merepon tuntutan ketua POKMASWAS, Suryadi Ekawijaya dari Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur menyatakan sampai saat ini belum ada alokasi anggaran, semoga kedepan bisa memperoleh anggaran operasional untuk meningkatkan pengawasan.
Menjawab pertanyaan tentang adanya abrasi di Pulau Gili, dinas terkait berjanji akan melaporkan keatasan untuk segera melakukan pencegahan agar abrasi tidak berkelanjutan. (bst)
"Pulau Bawean memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, serta memajukan lebih baik kedepan. Bila kondisi lingkungan di Pulau Bawean tidak terjaga dengan baik, tentu dampaknya potensi yang dimiliki akan hilang,"paparnya.
"Harapan besar, kepada POKMASWAS untuk melakukan pengawasan di daerahnya masing-masing demi kelestarian lingkungan, serta peran sertanya untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait,"jelas Iwan Lukito.
Dalam sesi tanya jawab, diantara ketua POKMASWAS menuntut adanya tunjangan ataupun biaya operasional sehubungan tugas yang dikerjakan tidak terlepas dari anggaran biaya.
Merepon tuntutan ketua POKMASWAS, Suryadi Ekawijaya dari Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur menyatakan sampai saat ini belum ada alokasi anggaran, semoga kedepan bisa memperoleh anggaran operasional untuk meningkatkan pengawasan.
Menjawab pertanyaan tentang adanya abrasi di Pulau Gili, dinas terkait berjanji akan melaporkan keatasan untuk segera melakukan pencegahan agar abrasi tidak berkelanjutan. (bst)
Posting Komentar