Media Bawean, 2 Agustus 2011
Demam main layangan melanda Pulau Bawean, hampir diseluruh daerah terjangkit virus main layang-layang. Usia tua dan muda sama saja, berkumpul suatu tempat yang lapang untuk menaikkan layangan. Jenisnya berbeda-beda dengan ukuran besar dan kecil, uniknya saat menaikkan layangan raksasa melibatkan banyak orang dengan memakai tali ukuran besar.
Terlihat kegembiraan dari raut wajah banyak orang setelah layangan terbang ke udara dengan menimbulkan bunyi yang nyaring terdengar di telinga. Hoby layangan semakin demam disaat memasuki bulan puasa, waktu sore hari banyak orang berkumpul untuk menyaksikan koleksi pribadi yang dibuatnya.
Akibatnya di Batusendi, ketika layangan terjatuh langsung menimpa salah satu parabola milik warga sehingga rusak tidak bisa dipakai. Termasuk merusakan antena hp milik warga yang terkena sambaran layangan ukuran besar.
Pernyataan Srukin (Kepala UPJ PLN Bawean) beberapa hari lalu, mengatakan gangguan jaringan disebabkan tali layangan yang mengikat di kabel, sangat rasional bila dihubungkan dengan demamnya warga bermain layangan. (bst)
1 comments:
Main kokope'an (layangan), apalagi kokope'an besar yang benangnya juga besar semakin menambah resiko matinya jaringan listrik di Bawean. Solusinya menurut Dirut PLN, kesukaan warga itu jangan dilarang, malah perlu difasilitasi dengan mengadakan lomba kokope'an. Harapannya setelah lomba, layangannya tidak perlu dinaikkan lagi, hehe...
Posting Komentar