Media Bawean, 12 Agustus 2011
Setelah sempat vakum beberapa bulan, pusat pemindangan ikan di Dedawang, desa Telukjatidawang, Tambak, Pulau Bawean, Gresik, kembali eksis setelah hasil tangkapan nelayan berlimpahan.
Pantauan Media Bawean (jum'at, 12/8/2011), hampir seluruh tempat pemindangan berjumlah 70 rumah terlihat aktif bekerja memasak ikan.
Machmud sebagai nelayan menyatakan setiap hari pergi ke laut untuk mencari ikan layang bersama warga lainnya, berangkat jam 04.00 WIB. (pagi hari), kembali pulang antara jam 08.00 WIB. sampai jam 09.00 WIB.
Menurut salah satu pekerja bernama Yati, mengatakan hampir setiap hari nelayan berhasil menangkap ikan dalam jumlah sangat besar, seperti banjir ikan di Dedawang. "Harga pertama kali mencapai Rp.200ribu untuk satu takaran ikan (jumlah besar), kemudian turun Rp.25ribu per satu takaran, sekarang sudah naik kembali Rp.70ribu,"katanya.
Terlihat jenis ikan yang dipindang adalah ikan layang jenis besar, sedangkan ukuran kecil oleh nelayan langsung di jemur.
Amnah (50 th.) berprofesi sebagai pengepak ikan pindang mengakui gaji yang diterimanya sangat kecil, yaitu perjarangan ikan memperoleh upah Rp.6, bila bekerja seharian memperoleh Rp,12ribu sampai Rp.18ribu. "Habis mau kerja apalagi, terpaksa dikerjakan sehubungan kekurangan pekerjaaan,"paparnya.
Terlihat banyak tumpukan ikan pindang disepanjang jalan menuju Dedawang, yang siap dikirim menuju Pulau Jawa. (bst).
1 comments:
Tolong diberitakan juga harga pindang perpendil di Bawean Berapa ? dan kalau sampai di Gresik berapa ?
Posting Komentar