Media Bawean, 25 Agustus 2012
Momentum hari raya idul fitri 1433 H. merupakan jalinan kebersamaan untuk saling memaafkan, dalam rangka mensinergikan semangat kerja dalam lembaga atau instansi bertujuan mempererat hubungan silaturrahim.
Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pendidikan Sangkapura menggelar kegiatan halal bihalal bersama seluruh kepala sekolah, serta dewan guru pns dan non pns dilingkungannya, (sabtu, 26/8/2012), bertempat di GOR Bulutangkis Sangkapura.
Hadir Ketua PGRI kecamatan Sangkapura (KH. Abd. Latif), Ismail Jauhri sebagai Ketua Muhammadiyah, dan Ketua LP. Ma'arif Cabang Bawean (Halim Alhasy). Ustadz Achmad Shodiq sebagai pencermah memberikan mauidah khasanah dalam acara halal bihalal yang dihadiri sebanyak 600 guru.
Supriyono, S.Pd.,M.Si. sebagai Kepala UPT Pendidikan kecamatan Sangkapura dalam sambutannya menyampaikan mohon maaf lahir batin kepada seluruh yang hadir, khususnya pegawai instansi UPT, kepala sekolah bersama dewan guru.
Beliau mengajak seluruh pegawai dilingkungannya untuk mempererat hubungan silaturrahim serta memperkokoh persatuan dalam rangka melaksanakan tugas sebagai abdi negara.
"Kedisiplinan selama ini tekankan dalam melaksanakan tugas merupakan bagian dalam memperbaiki kinerja untuk menghasilkan atau menciptakan Gresik lebih baik, daripada sebelumnya yang baik untuk lebih baik,"katanya.
"Sebagai kepala UPT Pendidikan Sangkapura merupakan tanggungjawab yang ditugaskan oleh Bupati Gresik untuk menata serta memperbaiki untuk kemajuan pendidikan di Pulau Bawean. Harapan besar dukungan semua pihak agar memperoleh hasil sesuai harapan bersama,"ujarnya.
Ustadz Achmad Shodiq sebagai penceramah menerangkan 4 dosa yang tidak diampuni sebelum bertaubat, diantanya meminta maaf kepada orang tua.
Menurutnya, pentingnya meminta maaf kepada orang tua yang telah melahirkan kita, sehingga surga ada dibawah telapak kaki ibu. "Marilah meminta maaf kepada kedua orang tua, bila selama ini memiliki kesalahan sehingga mendapat ampunan,"pungkasnya.
Selainnya, beliau mengajak untuk menghindari minum-minuman keras dan tidak melakukan perbuatan zina.
Serta menjalin hubungan yang retak, seperti tidak bertegur sapa bersama tetangga atau teman sehingga memutuskan hubungan silaturrahim. "Berkaitan halal bihalal merillah kita saling memaafkan dan kembali hidup rukun dan damai,"paparnya. (bst).