Media Bawean, 13 September 2012
Penderitaan Syahrul Nizam (11 th.) asal Serambah, desa Kebuntelukdalam, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, tak kunjung selesai selama 6 bulan yang lalu, cidera dikaki kanannya tepatnya bagian paha masih belum sembuh kian bertambah parah.
Berawal dari jatuh saat main olahraga bulu tangkis, lalu bertahan untuk melanjutkan permainan sampai selesai. Setelah besok paginya, terasa bagian pahanya sangat sakit sehingga membuatnya terbaring diatas ubin.
Selama sakit, Syahrul Nizam yang kini tinggal bersama nenek tercintanya telah ditinggal meninggal dunia ayahnya tercinta sejak kecil, sedangkan ibunda menikah lagi dan ikut suaminya di Langkap, Kepuhteluk.
Walaupun sakit, Syahrul Nizam sebagai siswa kelas V SDN II Kebuntelukdalam (Serambah) masih tetap bersekolah dengan dijemput dan digendong oleh gurunya bernama Kareka (Guru Indonesia Mengajar).
Menurut Kareka, walaupun Syarul dalam kondisi sakit, ternyata keinginannya untuk tetap belajar ke sekolah masih tetap tinggi dan kuat. "Memaksa untuk tetap masuk sekolah, sehingga dijemput dan digendong ketika berangkat dan pulang dari sekolah,"pungkasnya.
Ditemui Media Bawean (kamis, 13/9/2012), Rahmaiyah (60 th.) sebagai nenek yang mangasuh Syahrul Nizam mengatakan sangat sedih atas penyakit yang diderita oleh cucunya. "Sudah banyak dukun yang didatangi untuk mengobati kakinya yang sakit, tapi sampai sekarang belum sembuh,"katanya.
"Sesuai saran dokter di Puskesmas Sangkapura diperintahkan untuk segera dibawa berlayar ke Jawa untuk mendapatkan pengobatan. Tapi biaya mau dibawa berlayar darimana?,"paparnya dengan tanda tanya.
"Kehidupanku sangat tidak mampu, termasuk ibunda Syahrul yang ikut suaminya juga serba kekurangan. Tak mungkin untuk membiayai pengobatannya ke Jawa,"ujarnya.
Sementara Ibunda Syahrul ketika menjenguk di Serambah, menyatakan sangat sedih atas penderitaan yang ditanggung oleh anak tercintanya.
"Terusterang sebagai ibu ingin mengobati anaknya, tapi biaya untuk mengobati mau ambil dari mana? sedangkan penghasilan suami sebagai petani sangat terbatas untuk makan masih kekurangan,"jelasnya.
"Semoga ada jalan untuk segera mendapatkan pertolongan mengobati penyakit anakku dengan membawanya berlayar ke Jawa,"harapannya dengan nada sedih.
Bawean Peduli melalui Ali Asyahr sebagai Ketua menyatakan akan berusaha membantu agar Syahrul Nizam segera mendapatkan pertolongan dengan membawanya berlayar ke Pulau Jawa.
Kepada seluruh pembaca Media Bawean yang ingin membantu biaya pengobatan Syahrul Nizam, silahkan salurkan Rekening, atasnama Abdurrahman, Bank BRI Unit Kotakusuma, Nomor Rekening 741501000152530.
Kontak Bawean Peduli (BP) : Ali Asyhar (Nomor Hp. 082141195678), H. Abdurrahman (Nomor Hp. 081332231911), Abdul Basit (Nomor Hp. 081357084888).
Kontak Bawean Peduli (BP) : Ali Asyhar (Nomor Hp. 082141195678), H. Abdurrahman (Nomor Hp. 081332231911), Abdul Basit (Nomor Hp. 081357084888).