Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Semalam di Pelabuhan Gresik
Penumpang Bawean Kesal dan Tersiksa

Semalam di Pelabuhan Gresik
Penumpang Bawean Kesal dan Tersiksa

Posted by Media Bawean on Rabu, 24 Oktober 2012

Musakat (Tersiksa) Penumpang Kapal Tujuan Pulau Bawean


KH. Hazin sebagai tokoh ulama berkharismatik tinggi di Pulau Bawean ditemui Media Bawean ketika turun dari atas kapal (rabu, 24/10/2012) menyatakan musakat atau sangat tersiksa penumpang tujuan Pulau Bawean.

Kyai asal Sangkapura mengatakan jam 22.00 WIB. (selasa, 23/10/2012) sudah berada di Pelabuhan Gresik bersama calon penumpang lainnya tujuan Pulau Bawean. "Setelah ditunggu-tunggu ternyata tidak kunjung datang membuat musakat,"katanya.

Menurutnya, baru sekarang mengalami penyiksaan luar biasa, bila dibandingkan waktu lainnya ketika akan ikut pelayaran Gresik - Bawean.

"Kejadian seperti tadi malam jangan sampai terulang kembali, kasihan dengan calon penumpang tujuan Pulau Bawean. Selanjutnya terserah kepada pihak terkait, khususnya pemerintah untuk mencarikan solusi agar transportasi Gresik - Bawean segera diperbaiki,"harapannya.

Perlu Solusi Segera Transportasi Gresik - Bawean


Akhwan, SH. sebagai anggota DPRD Gresik asal Pulau Bawean yang turut serta dalam pelayaran menyatakan keputusan pemerintah soal transportasi tidak menyelesaikan persoalan, justru membuat keruh permasalahan.

"Semestinya ada kejelasan kapan waktu keberangkatan kapal, sehingga calon penumpang tidak harus menunggu lama di Pelabuhan Gresik, sampai menginap semalam suntuk,"paparnya.

"Kejadian seperti tadi malam tidak harus terulang kembali, dengan memperbaiki sistem yang ada. Pihak Syahbandar Gresik, termasuk Dinas Perhubungan Gresik harusnya melakukan pengontrolan atas jadwal keberangkatan kapal,"pungkasnya.

Sebagai anggota DPRD asal Fraksi Partai Demokrat menyatakan secara tegas bahwa warga Pulau Bawean membutuhkan kapal cepat dan tepat waktu. "Persoalan Kapal Express Bahari akan diberangkatkan ataupun kapal dari Afrika mau didatangkan, yang terpenting cepat sesuai kebutuhan masyarakat Pulau Bawean,"tuturnya dengan nada tegas.

Pemkab Gresik Wajib Bertanggungjawab


Sebagai aktivis di Pulau Bawean, Hazin Suyuthi menyatakan Pemerintah Kabupaten Gresik seharusnya bertanggungjawab atas keputusannya dalam persoalan transportasi Gresik - Bawean. "Sebagai pengguna jasa transportasi merasa sangat dirugikan, apalagi kejadian semalam sepertinya sudah tidak memanusiakan manusia,"jelasnya dengan nada keras.

"Banyak hal dalam transportasi Gresik - Bawean yang harus diperbaiki, selain pelayanan, termasuk tarifnya tiket terlalu tinggi, apalagi tidak mendapatkan jatah makan yang semalaman menunggu kapal sampai pagi di Pelabuhan Gresik,"imbuhnya.

Waktu Pemberangkatan Kapal Semberawut


Dampak kesemberawutan terlihat dari tiket yang dibeli oleh Imron sebagai PNS lingkungan UPT Pendidikan Sangkapura yang mengaku tidak tertulis kapan waktu keberangkatan kapal.

"Sehubungan tidak adanya tulisan waktu di tiket, terusterang merasa bingung kapan keberangkatan kapal tujuan Pulau Bawean,"ujarnya.

 "Merasakan kondisi semalam menginap di Pelabuhan Gresik menunggu kapal, terasa sangat tersiksa sebagai calon penumpang tujuang Pulau Bawean. Sangat tersiksa dan menyengsarkan kepada warga Pulau Bawean,"ungkapnya.

Calon Penumpang Dibuat Bola Pimpong


Pengalaman semalam menunggu kapal di Pelabuhan Gresik, Jam'an mengaku seperti bola pimpong. "Terasa kesal dan menyiksa sekali sebagai calon penumpang kapal tujuan Pulau Bawean. Tolonglah, kepada pemerintah jangan siksa warganya sendiri,"keluhannya yang disampaikan melalui Media Bawean di dermaga Pulau Bawean (rabu, 24/10/2012).

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean