Media Bawean, 1 Oktober 2012
Tidak terima namanya dipelesetakan, Abdul Wahed telah menjotos 2 pegawai kantor PT. Pelayaran SIM Cabang Bawean, hari senin (1/10/2012).
Fadlan sebagai teman akrab Abdul Wahed ketika menulis nama ditiket eksekutif yang dipesannya dengan tulisan nama Heri, spontanitas langsung marah dan memukul 2 pegawai yang melayaninya di kantor PT. SIM Cabang Bawean.
Eko Bagus Saputra dan Fadlan sebagai korban pemukulan telah melaporkan secara resmi ke kantor Polsek Sangkapura, setelah 1 jam kejadian atau peristiwa.
Menurut Eko Bagus Saputra, baru sekarang ini kejadian sangat parah dalam melayani penjualan tiket sampai dirinya menjadi korban pemukulan oleh calon penumpang kapal.
"Ketika datang, beliau dilayani dengan sopan sebagaimana melayani calon penumpang lainnya. Lalu meminta tiket VIP, lalu dikatakan bahwa untuk tiket VIP sudah habis terjual untuk rombongan jamaah haji, termasuk tiket eksekutif juga sudah habis, yang ada tiket ekonomi saja,"katanya.
"Lalu Abdul Wahid menyatakan tidak mau tiket ekonomi hanya mau tiket VIP atau eksekutif sambil menggebrak meja di kantor dengan mengucapkan kata-kata sangat kasar terdengar ditelinga. Selanjutnya marah dan memukul mukaku sebanyak 2 kali, setelahnya lalu temanku Fadlan juga dijotos dengan tangannya,"terangnya.
"Marahnya lagi setelah diberi tiket eksekutif lalu namanya ditulis tidak sesuai nama aslinya, lalu marah dengan memukul Fadlan yang menulisnya,"ujarnya.
Menurut anggota Polsek Sangkapura yang memeriksa 2 korban pemukulan, menyatakan setelah divisum ternyata bekasnya sudah tidak ada. "Dikarenakan tidak ada bekas, maka pelaku dijerat pasal 352 yaitu perbuatan tidak menyenangkan termasuk tindak pidana ringan (tipiring),"jelasnya anggota Polsek Sangkapura.
Abdul Wahed dikonfermasi melalui selulernya mengakui sudah melakukan pemukulan kepada kedua korban pegawai kantor PT. SIM Cabang Bawean. "Siapapun bisa marah bila pelayanan yang diberikan oleh petugasnya kurang baik, apalagi nama asliku diganti nama orang lain,"pungkasnya. (bst)