Media Bawean, 9 Oktober 2012
Puluhan warga Bawean menuntut Bupati Gresik Sambari Halim Radianto untuk mencopot jabatan Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Ahmad Nurudin.
Desakan itu disampaikan dalam aksi demo
di halaman Kantor Dinas Perhubungan.
Mereka menilai kebijakan Dishub
mencabut izin pelayaran KM Express Bahari telah menyengesa-
rakan warga Bawean.
Demo dilakukan oleh sejumlah elemen pemuda dan mahasiswa Bawean. Mereka datang
ke kantor Dishub dengan membawa sejumlah poster di antaranya bertuliskan Nuruddin
Tidak Becus Terlalu Banyak Kasus, Kami Butuh Kapal Secepatnya dan Nuruddin Jangan Terlantarkan Kami. Para pendemo
ini sempat masuk kantor untuk
mencari Nuruddin. Sayang
Kadishub tidak ada di lokasi karena berada di Surabaya.
Sehan, pengunjukrasa Bawean
menjelaskan, pelarangan kapal
cepat Express Bahari membuat
ribuan warga Bawean tidak bisa
melakukan aktivitasnya. “Kini
kami tidak bisa mengunjungi
tanah kelahiran kami. Sampai
kapan kami harus menunggu?,”
katanya sambil berteriak.
Sehan yang mengaku membawa 15 keluarga dari Malaysia
ini mengaku harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi.“Sebenarnya di Gresik ini hanya
transit setelah dari Juanda untuk menengok anak di pondok.
Kini kami tidak bisa kesana
karena tidak ada kapal. Uang
yang rencana untuk keluarga
dan sekolah kini dipakai untuk
hidup di Gresik,” jelasnya.
Zaenal Abdurrahman asal Tambak, Bawean mengaku kesal
dengan Dishub. “Sewenang-wenang
itu Nuruddin. Kebijakannya malah
menyengsarakan kami. Seharusnya
Bupati Gresik mengganti Nuruddin
karena tidak mampu menyediakan
angkutan massal kepada warga
Gresik,” katanya.(san/ris)
Sumber Radar Gresik
Sumber Radar Gresik