Media Bawean, 10 November 2012
Kalong atau kaloang (kata orang Bawean) adalah pemicu sering padamnya listrik di Pulau Bawean. Seiring musim buah mangga menyebabkan banyak kalong yang mati bergantungan di jaringan milik PT. PLN Bawean.
Subhan sebagai salah satu pelanggan PT. PLN Bawean menghubungi Media Bawean bahwa kondisi listrik mengalami hidup dan mati sepanjang malam.
"Saya dengar dari masyarakat kalong setiap jam 01.00 WIB selalu gantung diri. Sekarang gantung lagi,"katanya.
Bagaimana respon H. Achmad Antono sebagai Kepala UPJ PLN Bawean? dihubungi Media Bawean (kamis, 9/11/2012), beliau membenarkan bahwa jaringan PT. PLN Bawean mengalami gangguan dikarenakan banyak kalong tersangkut di kabel jaringan, khususnya daerah timur menghubungkan ke wilayah Tambak, dan wilayah barat Pulau Bawean.
"Seringnya mati, disebabkan banyak kalong yang tersangkut di kabel jaringan. Sementara kabel jaringan tanpa ada bungkusnya sehingga terjadi konsleting,"paparnya.
Menurutnya, pihak PT. PLN Bawean sudah mengajukan bungkus pengaman untuk meminimalisir adanya gangguan, tapi sampai sekarang belum dikirim dari Gresik,"ujarnya.
"Kemarin kalongnya ditemukan ada 7 ekor yang mati tersangkut dijaringan, tadi malam ditemukan ada 3 ekor di daerah Dedawang,"pungkasnya.
Kesimpulannya, menurut H. Achmad Antono, kabel jaringan di Pulau Bawean dalam keadaan tanpa pembungkus, sehingga butuh segera adanya pengaman untuk mengindari adanya kalong yang tersangkut dijaringan. (bst)