Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Madi “Sang Penakluk Ular” Di Bawean

Madi “Sang Penakluk Ular” Di Bawean

Posted by Media Bawean on Jumat, 19 April 2013

Media Bawean, 19 April 2013


Bermula dari kejadian heboh ditemukannya ular pyton sepanjang 3 meter di kandang peternakan ayam potong KH. Mufid di Kebunagung Lebak-Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik pada Hari Rabu (17/04/2013) Jam 13.30 WIB. Warga sekitar dibuat decak kagum dengan aksi sosok seorang penjinak ular yang dengan santainya mampu mengendalikan dan mengambil ular tersebut, dia bernama Jumadi atau terkenal dengan panggilan “ Si Madi sang penakluk ular”.

Menurut infonya, ular tersebut ditemukan dalam upaya lagi mengincar ayam potong yang ada di dalam kandang peternakan ayam potong KH. Mufid yang ada di belakang Pondok Pesantren Putri Hasan Jufri. Sebelum sempat memakan ayam, ada orang yang melihat gelagat dari gerakan ular tersebut dan langsung melaporkan kepada Madi yang kebetulan sebagai pemeliharanya, dan dengan seketika itu juga tanpa kesulitan yang berarti, ular tersebut langsung ditaklukkannya.

Siapakah Madi “sang penakluk ular” itu, dari penuturan beliaunya, dia bernama lengkap Jumadi, berasal dari Bontang Kalimantan. Saat ini tinggal di Dusun Muara- Lebak-Sangkapura, dengan pekerjaan tetap setiap harinya selaku pemelihara peternakan ayam potong milik KH. Mufid.

Di sela kesibukannya selain pemelihara ayam, dia punya keahlian dalam manaklukkan berbagai jenis ular, dia punya nyali dengan keberaniannya menjinakkan berbagai jenis ular. Semenjak tinggal di Desa Lebak dari tahun 2002, sudah tidak terhitung banyaknya warga yang meminta jasa untuk membantu mengambilkan atau membuang ular yang dianggap dapat mengganggu kenyamanan hidupnya.

Dari kebiasaannya dimintai jasa untuk membuang berbagai jenis ular itu, membuat Madi merasa sayang terhadap keberadaan ular-ular yang ditangkapnya. Menurut penuturannya, banyak sekali ular yang dikembalikan ke hutan, biar hidup bebas. Tapi untuk ular jenis pyton, oleh dia dipelihara dalam gedung bekas gudang pakan pertambakan, dengan alasan merasa eman untuk membuang bangkai ayam potong yang kerap terjadi pada kandang peternakannya. Saat ini dia sudah memelihara sebanyak 27 ekor ular pyton dengan berbagai ukuran, semuanya didapat bukan dari hasil buruan, tetapi dari hasil jasa menolong warga yang meminta untuk membuangkan ular temuannya.

Jika warga ada yang merasa geli dan takut saat menemukan ular, apalagi ukurannya sangat besar. Demi pelestarian dan bentuk keramahan kepada ular yang juga makhluk hidup, maka janganlah gegaba untuk membunuhnya, silahkan menghubungi Si Madi “Penjinak Ular” di Bawean, yang tinggal di belakang Pondok Pesantren Putri Hasan Jufri (jalan ke arah menuju Dusun Muara-Lebak).

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean