Media Bawean, 20 April 2013
Muhamamad Shaleh (22 Th.) asal Telok Kalompang, desa Telukjatidawang, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik terbaring lemas dirumahnya setelah menjalani perawatan di Puskesmas Tambak selama 4 hari, akibat pukulan kayu oleh pelakunya bernama H. Mahmud berusia 86 tahun.
Ditemui Media Bawean (jum'at, 19/4/2013), Muhammad Shaleh hanya terdiam tidak bisa diajak komunikasi akibat kerasnya kayu jati yang dipukulkan H. Mahmud ke bagian kepalanya.
Didampingi Jumaniyah sebagai ibundanya tercintanya menceritakan kronologi sehingga anaknya terkena pukulan bongkahan kayu jati oleh pelaku. Menurutnya, waktu siang hari, pada hari senin (15/4/2013), saya bersama anakku berniat memindahkan meteran di rumah ibuku di kampung telok pesisir, dusun telukjati.
"Sampai disana ketemu dengan adikku bernama Nasuha yang melarang meteran untuk diambilnya, sehingga terjadi pertengkaran, lalu datang H. Mahmud dengan mengambil kayu yang dipukulkan ke betis bagian kaki, lalu di kepala bagian belakang sebanyak 3 kali dan kepala bagian dahi sebanyak 1 kali pukulan,"katanya.
"Tidak benar bila anakku mencekik lehernya Nasuha, hanya terjadi pertengkaran biasa saja,"ujarnya.
"Saya tidak sempat menolong anakku yang dipukul oleh H. Mahmud. Kemudian ditolong oleh warga yang melerai dengan kondisi anakku sudah keluar darah dari bagian kepala,"paparnya.
Setelahnya Muhammad Shaleh lalu dirujuk ke Puskesmas Tambak untuk mendapatkan pertolongan setelah kejadian pemukulan.
Selanjutnya Makki sebagai ayahandanya langsung melaporkan kasus pemukulan yang menimpa anaknya ke Polsek Tambak.
Meteran listrik yang diperebutkan di rumah Mukaddasah atau panggilan Nemu, adalah ibunda dari Jumaniyah dan Nasuha.
Nasuha ditemui Media Bawean ketika menjenguk ayah angkatnya H. Mahmud menyatakan bahwa dirinya hanya menyampaikan pesan ibunya yang berada di Malaysia bahwa meteran dirumahnya dilarang diambil sehubungan mau pulang ke Bawean.
Sedangkan H. Mahmud membela Nasuha sebagai anak angkatnya, menurut pengakuannya ketika ditemui Media Bawean di kantor Polsek Tambak, karena kasihan dengan anak angkat yang dicekik lehernya oleh Muhamamad Shaleh.
"Tidak benar jika saya memukul berulang kali, hanya satu kali memukulnya dengan menggunakan kayu,"ungkap H. Mahmud.
AKP. Susantoro sebagai Kapolsek Tambak ditemui Media Bawean membenarkan adanya kasus pemukulan dengan menggunakan kayu. "Tersangka sudah ditahan di kantor Polsek Tambak,"paparnya.
"Selanjutnya diserahkan kepada korban dan pelaku untuk damai atau dilanjutkan, persoalannya rebutan meteran listrik dirumah keluarganya,"terangnya. (bst)