Media Bawean, 10 Mei 2013
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean sudah dilantik seminggu yang lalu oleh PWNU Jawa Timur, Apakah program ormas terbesar di Pulau Bawean kedepan, berikut hasil wawancara Media Bawean bersama Fauzi Ra'uf sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Bawean.
Fauzi Ra'uf
mengatakan program PCNU Bawean kedepan adalah
sosialisasi dan Internalisasi Aswaja An-nahdliyah. "Pemberdayan ummat itu pasti, terutama bidang ekonomi, nanti tanggal 23 Mei 2013 akan kita bahas dalam Musyawarah Kerja (Musyker) bertempat di Padang Jambu, desa Telukjatidawang, Tambak,"katanya.
"Nanti akan menyusun skala prioritas dari keputusan konfrensi PCNU di Bululanjang, diantaranya merintis sentra pemanfaatan sumberdaya alam, seperti ikan, kelapa dan sebagainya,"ujarnya.
Adakah dalam agenda Musyker PCNU untuk mencegah terjadi unjuk rasa seperti yang terjadi periode sebelumnya? "Unjuk rasa itu ekspresi untuk menyampaikan sikap, tidak perlu dicegah, apalagi kalau tujuannya baik, malah harus di dorong. Hanya saja jangan dipolitisasi,"jawabnya.
Disinggung soal hasil keputusan hasil konferensi NU terkait politik praktis, Alumnus S2 IAIN Surabaya menyatakan yang dilarang itu memberikan rekomendasi, bukan mendukung. "Kalau soal tempel menempel itu kan hak mereka,"paparnya.
Lebih lanjut menantu pengasuh Pondok Pesantren Umi Rotiah Kebuntelukdalam, menjelaskan bahwa calon dalam politik praktis layak mendapat dukungan adalah mereka
yang paling banyak sumbangsihnya ke masyarakat, "Sumbangsih bukan hanya uang dan materi, yach perhatian, pemikiran, terutama pada saat masyarakat butuh bantuan,"terangnya.
Bagaimana kesan dengan kehadiran KH. Mutawakkil Alallah sebagai Ketua PWNU Jawa Timur yang terkendala kapal di Pulau Bawean? "3 hari yang mengesankan. Beliau sangat bersahaja, populis, ramah pada siapapun, mudah-mudahan tetap diberi kesehatan dan kekuatan untuk terrs berkhidmat kepada ummat,"ungkapnya.
"Selama di Pulau Bawean, beliau memberikan siraman ruhani, diskusi tentang NU, memberikan informasi tentang perkembangan mutakhir NU, terutama NU Jawa Timur,"jelasnya.
Ditanya hubungan NU dengan pemerintah, khususnya Pemkab Gresik, Fauzi Rauf menyatakan NU sebagai Ormas harus kondisional. untuk hal-hal tertentu yang perlu dikritisi, NU harus kritis. tapi untuk hal-hal lain yang butuh penanganan bersama, NuU harus akomodatif dan sinergis dengan siapapun, apalagi dengan pemerintah. (bst)